Memang sih, aku cemburu padanya. Seharusnya, mengertilah perasaanku seperti apa. Masa ya aku terus yang memahami dirimu? Sedangkan dirimu enggak sama sekali. kesannya tidak adil untuk jalani hubungan ini, berharap selepas pulang kantor aku perlu bicara lebih serius lagi sama kamu! Sehingga suatu hari nanti kita berdua bisa intropeksi diri masing-masing. Tak terlepas dari situ saja, baru juga bicara beberapa menit sudah di panggil sama atasan.
"Frendy, ngapain berdiri sambil ngomong sama Lusi segala! Bapak mau kamu kembali ke tempat duduk sekarang!" ujar boss sambil tunjuk tangan kanannya ke arahku. Segitunya mempelakukan karyawannya demi selesaikan pekerjaan, baru kali ini merasa di suruh mulu. Waduh ... ini mah aku harus lebih ekstra sabar. Biar tidak kena teguran atasan, apapun kesalahan pasti ujung-ujung ke karyawan baru. Lebih baik tak usah bicara sekali pun.