Baixar aplicativo
5.6% Hasrat Wanita Bayaran / Chapter 20: Tidak ada Sex, bukan berarti aku tidak bisa membuatmu puas.

Capítulo 20: Tidak ada Sex, bukan berarti aku tidak bisa membuatmu puas.

aku mengerjapkan mataku beberapa kali, Rasa kantuk masih menghantui diriku. Ingin tidur lagi, namun Tanganku yang menyentuh benda keras, membuatku meraba-raba dan merasa aneh. Apa yang aku pegang? Aku membuka mataku dengan benar, melihat apa yang ada di depanku saat ini.

Kulit? Warna Coklat, Aroma yang menenangkan, Keras, Dan seksi..

What!!

Aku langsung memundurkan kepalaku sedikit ke belakang, tubuhku tidak bisa bergerak karena pinggangku saat ini di peluk dengan erat. Aku melihat sekali lagi, dengan sangat jelas dan Mataku langsung melotot terkejut.

Edwards? Dia kenapa disini?

Dia masih memejamkan matanya dan mendekur dengan nyaman, tubuhnya telanjang dan Hanya di tutupi dengan selimut saja. aku menelan ludah susah payah, Ketika Harus melihat Dada keras yang terbentuk sempurna itu, langsung mengalihkan perhatianku saat ini.

tanganku masih memegang dadanya, aku mulai meraba-raba lagi dada telanjang itu. rasanya benar-benar menakjubkan, aku suka. Dan aku ingin memilikinya untukku..

Ketika aku melihat matanya yang terpejam, aku mengelus pipinya, Ke hidungnya, lalu turun ke bibirnya yang berwarna sedikit pink. Terdapat belahan di tengah bibir bawahnya, Dan itu sangat seksi. Aku memegang bibirnya dan mencubit sedikit bibirnya yang tebal itu.

Entah aku yang sedang bermimpi, atau memang ini kenyataan. Tapi aku suka dua-duanya, aku memang mendambakan hal yang aku lihat sekarang.

Berada di bawah satu selimut yang sama, Dengan Edwards Salvador Douglas. Merupakan sebuah kenikmatan yang mungkin tidak akan pernah aku rasakan lagi.

Aku mendekatkan wajahku sedikit ke wajahnya, menghirup nafasnya yang terasa sangat hangat. Aku mendekat lagi, sedikit menyentuh hidungnya. Aku memejamkan mataku dan Menikmati rasa hangat dari nafasnya, Nafasnya saja sudah membuatku kehilangan jiwa. Apalagi jika Nafas itu saling bersahutan dan menghembus di bawah milikku? Pasti rasanya sangat.... Sangat.. Nikmat.

aku terus saja menghirup aroma nafasnya, entah bagaimana ceritanya. tapi aku merasa bibir yang menyentuh bibirku saat ini, sudah mencium dengan lembut. aku tersentak kaget, membuka mataku dan Melihat Edwards yang juga sedang memandang mataku.

aku ingin melepaskan ciuman ini, tapi sialnya Edwards menahan Tengkuk leherku dan makin memperdalam ciuman kami. Aku merasakan ciuman hebat yang Edwards berikan, aku merasa saat lidahnya menari-nari di dalam rongga mulutku. Aku menikmati ciumannya dan menuntut hal lebih, aku gila! Aku sudah gila!

aku menyukai nafas Edwards dan ciumannya, aku menyukai saat Edwards mengelus lembut punggungku. dia membuatku meremang hebat dan tidak berdaya.

Edwards mulai mengigit bibirku, Membuatku mengerang dan Menjambak rambutnya yang cukup panjang.

Aku sudah ingin kembali Memejamkan mata, tapi ternyata Edwards mengakhiri ciuman kami dan menatap mataku dengan lekat.

"Ciuman pagi, apakah kau suka?." Tanya Edwards dengan suara seraknya, aku hanya mengangguk saja. karena saat ini hasratku sudah bangkit dan tidak bisa menahan lagi lebih lama. aku ingin memiliki Edwards pagi ini, aku mau dia melakukan sex yang kasar denganku, aku akan menemaninya sepanjang hari di atas kasur. aku ingin!

"Aku suka, Rasanya seperti terbang ke langit. apakah aku bisa merasakan hal lainnya?." Tanyaku dengan berani, akal sehatku sudah hilang entah kemana. aku memegang perut Edwards dan melakukan gerakan memutar di bagian Pusarnya. Tanganku mulai menjelajahi dengan perlahan, ingin memegang sesuatu yang besar di bawah sana.

Aku masih menatap mata Edwards, Begitupula dengannya. dia tidak menolak dan tidak mengiyakan. aku hanya melakukan apa yang mau aku lakukan, saat tanganku sudah hampir menyentuh batang besar yang memang sudah tegang, Edwards langsung menahan tanganku dan menindih diriku dengan tubuhnya yang besar.

Aku terdiam, ketika sekarang wajahnya sudah ada di atas wajahku. Dia tetap memegang tanganku, lalu mengecup Dengan lembut. aku semakin kehilangan nafas, karena perilaku lembut yang Edwards berikan, adalah perilaku yang tidak pernah aku dapatkan sebagai wanita bayaran.

"Bukan aku tidak suka denganmu, tapi aku tidak bisa. aku tidak bisa melakukan Sex dengan wanita yang baru beberapa kali aku kenal, aku harus mengenalnya lebih jauh dan Baru bisa melakukan sex dengannya. Itu kenapa aku selalu mengacuhkan dirimu selama pertemuan kita. Kita bisa berciuman, sebagai tanda bahwa kita mulai dekat. kau bisa mencium bibirku kapanpun kau mau, dan aku bisa mencium bibirmu kapanpun aku mau. Adil bukan?." Pernyataan yang Edwards katakan membuatku langsung tersadar.

apa yang sudah aku lakukan? Aku melanggar prinsip hidupku sendiri, seharusnya aku tidak Memaksa Edwards. "Maaf." Kataku pelan, setelah aku sadar dan Mulai menatap arah lain.

"Tidak masalah, aku tau kau sudah menahan semua ini cukup lama. Bisakah aku mencium bibirmu lagi? rasanya sangat manis dan Kenyal, aku sangat menyukai bibirmu dan aku ingin terus merasakannya." Belum aku menjawab ya, Edwards sudah lebih dulu mengecup bibirku.

Bukan hanya kecupan, Dia menjilat bibirku dan Menggigitnya dengan penuh nafsu. aku di buat melayang lagi, Namun aku tau akan terjatuh lagi setelah ini. Tapi aku tidak peduli, aku tetap menciumnya dan Merasakan setiap Saliva hangat yang di berikan padaku.

aku meremas kuat Rambutnya, aku berharap Edwards juga hilang akal dan memperkosa diriku saat ini. Karena aku ingin! aku ingin Batang besar yang juga sudah berdiri tegak di bawah sana.

Semakin aku merasakan ciuman Edwards, semakin basah saja Milikku. Aku rapuh dan aku sudah Terjatuh, saat tangan Edwards sudah Menjelajahi setiap jengkal tubuhku. ketika tangan besarnya tiba-tiba meremas payudaraku, aku melenguh dan Mengigit bibir bawahnya sangat kencang. Aku rasa bibirnya berdarah, tapi aku tidak peduli.

Aku tidak peduli karena hasrat Sex-ku sudah bangkit dan aku mau menuntaskannya.

Sekali lagi Edwards meremas payudaraku, aku menatap matanya dan melepaskan ciuman dari bibirnya. "Kau bilang tidak ada sex.. Ah.. tapi kau.. ah.. membuatku gila!!." kataku padanya.

"Tidak ada sex, bukan berarti aku tidak bisa membuatmu puas." ucapan Edwards membuatku tersenyum kecil, Lalu membuka bajuku dan membiarkan tubuhku telanjang.

Edwards menatap tubuhku dan Menjilat Puting payudaraku lebih dulu, Dia menjilat dengan sangat lembut. membuatku tersiksa karena Jilatan itu membunuh seluruh Indra di kulitku.

"Kau pandai membuatku kehilangan akal...ah.." Aku mengelus lembut lengannya, lalu membiarkan saja dia mengecup, menjilat dan mengigit kedua payudaraku. dia seperti bayi besar yang sudah lama tidak merasakan payudaranya, Edwards sangat aktif dan sangat menuntut.

Aku tidak yakin dia akan baik-baik saja setelah ini, melihat bagaimana dia begitu bernafsu mencium payudaraku. bahkan tidak mau melepaskannya..

Aku tau kenapa Edwards seperti ini, kurasa dia tidak pernah menjilat payudara Istrinya. atau dia memang sudah sangat lama tidak melihat payudara asli di depan wajahnya, Dan sekarang dia sedang melihat payudara terindah dalam hidupnya!

Choon-hee! Kau memang hebat! Kau membuat Edwards seperti bayi dalam dekapanmu!


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C20
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login