Capítulo 153: Gadis aneh

Sinar mentari begitu terangnya, memancarkan energi kehidupan pada makhluk hidup. Orang-orang berlalu-lalang, dalam aktifitasnya sembari menikmati panasnya suasana kota. Sesampainya di parkiran, mereka berdua pun turun lalu berjalan beriringan menuju kampus. Setiap kali Himiko meraih tangannya, Juliet selalu menepisnya.

Dirinya tak ingin menjadi perhatian khalayak ramai, juga dia ingin menjalani perkuliahan yang damai tanpa Aira iri dan kebencian yang ia rasakan semasa sekolah. Tapi sepertinya usahanya tidak akan mudah. Sementara itu Himiko berjalan dengan riang gembira, raut wajahnya tersenyum, sembari menatap Juliet dengan penuh pesona mengingat ciuman seribu yang ia berikan tadi pagi. Ketika perkuliahan sedang berlangsung, ia sama sekali tidak fokus dalam mengikuti perkuliahan.