Suatu hari, di sebuah lapangan yang membentang luas, berlokasi kawasan Departemen Sosial tak jauh dari tempat tinggalnya. Juliet berlari mengelilingi lapangan sembari menguras keringat. Angin sejuk berhembus, memberi pasokan oksigen kepadanya. Sinar mentari semakin bersinar terang, seiring dengan terbakarnya api semangat. Orang-orang mulai berdatangan, untuk ikut serta dalam menguras keringat.
Dua keliling dia berlari, menguras keringat sembari menahan sakit pada kedua kakinya. Namun dia terus paksakan, kedua kakinya agar terus bergerak. Salah satu tali sepatu mulai terlepas, ia pun mengabaikannya dan memilih untuk terus berlari. Keringat mengucur dengan derasnya, nafasnya mulai terasa sesak, lambat laun larinya semakin melambat.