Melangkahkan kakinya yang begitu terasa tak ringkih ke bagian celah jendela yang tak tertutup tirai. Cherlin di sana, berbaring lemah seorang diri. Lengannya kemudian terangkat, dengan manik matanya yang berubah sendu seraya jemarinya yang bergerak menyusur bayangan sentuhnya.
"Apakah kau memang hanya mempermainkan ku saja? Ciuman, pelukan, dan undangan mu ke dalam ruangan pribadi mu, apakah semua itu tak berarti apa pun untuk mu? Sedang aku sangat mencintai mu."
*********
Sementara Nathan mempertimbangkan segala hal. Dari mulai Cherlin yang begitu membenci kenyataan bahwa Riki adalah ayah biologis dari bayi yang di kandungnya atau bahkan sampai kenyataan yang menarik berkesinambungan antar peran semua orang.