"Sebenarnya jika kau sibuk, aku bisa meminta bantuan papa ku saja."
"Tak masalah, itu urusan mudah untuk ku. Kau hanya perlu menunggu saja dengan tenang."
"Ehmmm... Baiklah kalau begitu, terimakasih, ya."
"Ucapkan itu nanti setelah orang ku berhasil mendapatkannya."
Nathan menghela napas lega, meski semula dahinya kembali berkerut dalam saat tanpa kalimat penutupan Max lebih dulu mematikan panggilan mereka.
Tentang seorang wanita yang akan di sewa untuk bisa memberikan bantuan berharga untuk anaknya itu. Ya, sebutan itu rasanya begitu membahagiakan untuknya.
Menyimpan ponsel miliknya di dalam saku kemeja, beranjak dari dekat kaca yang menampilkan pemandangan sejuk di pagi hari dengan pepohonan hijau samping rumahnya. Membungkukkan posturnya, kemudian secara otomatis mimik wajahnya membentuk senyum lebar dengan lengannya yang mengusap bagian pipi menggembung milik Zeno- bayi menggemaskannya.