"Ishhh... Jangan mencari gara-gara dengan ku!" desis Nathan dengan suara rendahnya yang mendingin seketika.
Jelas saja demikian, tak hanya melanggar privasi dengan cara kedatangannya menatap begitu intens di balik netra hijau keabuannya. Pria jangkun itu malah bersikap terlalu kelewatan dengan tindakannya yang mencegat kepergian Nathan dengan mendekapnya begitu erat.
Menghela napas panjang atas kejengahannya karena pengaruh Max yang tak lekas menghilang. Nathan benar-benar tak mengharapkan dirinya yang sedikit terpengaruh dengan cara pria itu memperlakukannya seolah ia benda paling mahal dengan ambisi untuk menjadikan dirinya satu-satunya pemilik.
Max begitu memeluk erat tubuh Nathan, dengan begitu tulus memberikan kecupan berulang di puncak kepalanya.
Nathan yang jelas saja memberontak, meski dengan kekalahan mutlak yang tak sekali pun bisa menandingi Max yang mengingini.