Bara terkekeh melihat cara Pradita makan yang terlihat begitu lahap dan tanpa beban. Sudah pasti, pacarnya itu kelaparan sejak tadi. Melihat nafsu makan Pradita yang begitu bagus, membuat Bara jadi semakin bersemangat menyantap makanannya sendiri.
Terkadang, jika sudah membahas tentang orang tua, Bara sering kali menjadi sedih tanpa sebab. Ia sudah berkali-kali meredam rasa kecewa dan sedihnya hingga ia sudah tidak pernah mengamuk dan sedih lagi.
Tetap saja, setiap kali melihat Pradita yang orang tuanya begitu perhatian padanya, Bara sedikitnya merasa sirik. Ia ingin memiliki seorang ibu yang selalu mengkhawatirkannya, mencarinya di mana pun ia berada.
Sebenarnya, hidup bebas tanpa ada larangan yang berarti dan diberikan berbagai kemewahan dan uang yang banyak juga menjadi salah satu cara hidup yang enak. Ia tidak perlu melaporkan apa pun yang ia lakukan hari ini pada pamannya.