Pradita terharu menatapnya. Ia pernah mendengar beberapa lagu-lagu Dewatno yang baru di radio, tapi tidak mengenal semuanya. Namun, terpaksa harus ia simpan karena uangnya masih belum cukup untuk membelinya.
"Eh, kenapa disimpen lagi, Ayank?"
"Nanti lagi lah. Duitku belum cukup."
Bara mengambil kaset itu dan menggenggamnya di tangannya seperti yang hendak membelinya. Dan benar saja, Bara tiba-tiba membawa kaset itu ke kasir bersama kaset-kaset lainnya yang sudah ia pilih sebelumnya.
"Eeeeh!!" Susah payah Pradita mengejarnya. "Jangan, Bara. Udah biarin aja."
Pradita menahan tangan Bara sambil meringis. "Plis, udah gak usah dibayarin. Biarin aku beli sendiri pake uang tabungan aku. Oke? Plis! Aku juga pengen bisa beli sesuatu pake uangku sendiri. Jadi biar jadi kebanggaan tersendiri gitu, Bar."
Bara mendesah. "Kamu yakin?"
Pradita langsung mengangguk dengan cepat. "Yakin! Yakin!"
"Butuh waktu berapa lama kamu ngumpulin uang jajan sampe kebeli kasetnya?"