"Shouki-Sama maaf saya terlambat. Ada beberapa hal yang saya temukan."
"Kalau alasan keterlambatan mu itu masuk akal dan memang tidak dapat dihindari maka akan ku maklumi," balas Shouki. Matanya sudah menatap lawan bicaranya itu dengan penuh tekanan. "Apa yang kau temukan?"
"Ini, Shouki-Sama. Ada yang mencari-cari tentang rongsokan mobil yang digunakan dalam insiden kematian orang bernama Higumi itu, Tuan."
Shouki sedikit tersentak, gerakan menyeruput yang Shouki lakukan pun terhenti. Ketimbang menyeruput teh hangat yang ada di cangkirnya, Shouki lebih memilih untuk fokus pada apa yang disampaikan oleh orang itu.
"Apa maksud mu? menyelidiki bagaimana? bukankah mobil itu sudah dibuang ke tempat lain?" tanya Shouki. Wajahnya yang tadi biasa saja sekarang mulai menegang, dan rahangya mengeras. "Aku kira kalian sudha mengurus semuanya dengan baik."