Baixar aplicativo
10.68% Awakening Of The Fallen Soul / Chapter 14: ciuman di kening

Capítulo 14: ciuman di kening

tawa khas bayi terdengar menggelegar di penjuru ruang kamar megah itu. membuat seorang wanita yang sedari tadi tengah memasang wajah jelek tambah membuat-buat wajahnya agar terlihat lucu di mata bayi yang sedang ia coba hibur.

Violet menatap ceria sang bayi yang tengah tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang belum tumbuh, setiap kali Violet menutup wajah dan menghitung sampai hitungan ketiga lalu memperlihatkan wajah jelek yang dibuatnya, saat itu pula suara tawa riang kembali terdengar, bahkan lebih keras dari sebelumnya.

rasanya sangat bahagia dapat merasakan hal seperti ini, bermain dengan seorang bayi yang bahkan belum bisa mengucapkan sepatah kata kecuali menangis, tertawa, dan berbicara tak jelas, sangat membuatnya terhibur.

"hormat hamba, Yang Mulia Ratu, hamba ditugaskan untuk menyampaikan pesan, bahwa Yang Mulia Raja tengah menunggu Ratu di ruang perpustakaan."

mata Violet yang awalnya tengah menatap gemas putranya kini memicing kearah pengawal yang sedang berdiri di luar kamarnya.

"kenapa Yang Mulia Raja, memanggilku?"

"hamba tidak tau, Ratu."

"sampaikan bahwa aku segera datang."

pengawal tadi membungkuk hormat, kemudian berbalik arah dan berjalan tegak meninggalkan Violet yang malah menghela nafas gusar.

"kenapa Adam memanggilku, apa dia tidak tau kalau aku sedang mengurus Kevyan." Violet mengambil bayi laki-laki itu kedalam dekapannya. masih dengan mulut yang mengeluarkan celoteh, ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kamarnya menuju perpustakaan.

"Kevyan, ayahmu itu sangat menyebalkan, tau nya hanya memerintah, giliran tidak di turuti malah akan marah-marah, aneh, 'kan?" Violet menatap bayi di gendongannya. Kevyan Dawson, adalah nama yang kini tersemat pada bayi tampan itu, setelah melakukan perdebatan yang cukup panjang mengenai marga yang akan di sandang Kevyan, Violet akhirnya mengalah dan membiarkan Adam memberikan nama belakangnya.

"kalau seandainya dia butuh bantuan, kenapa harus panggil mommy? kan ada banyak pengawal, ada banyak pelayan yang bersedia membantu, apa ayahmu itu dengan sengaja melakukan ini?" oceh Violet, ia sekarang tengah mengeluarkan sedikit perasaan hatinya kepada kevyan.

dengan wajah kusut, Violet meneruskan langkahnya dan berhenti sebentar untuk mengisyaratkan kepada pengawal untuk membuka pintu saat dirinya sudah berada tepat didepan ruang perpustakaan.

suara decitan pintu pun terdengar pelan, membuat seseorang di dalam sana yang memang sedang menunggu kehadiran yang ditunggunya, langsung berdiri dan menatap lekat sosok yang sedang berada di ambang pintu.

"Violet.."

Violet yang merasa terpanggil pun balas menatap iris orang di hadapannya, jarak yang tadi tercipta cukup jauh kini semakin menipis karena pergerakan Violet yang semakin berjalan maju.

"ada apa lagi, Adam?"

"duduk dulu," kata Adam yang membuat Violet mendaratkan bokongnya di atas sofa yang berhadapan dengan sofa yang di duduki suaminya.

"jadi, ada apa?"

Adam masih belum merespon, pandangan Raja itu malah teralih ke arah bayi laki-laki yang sedang menatapnya dengan wajah polos.

"tolong berikan, Kevyan." seolah mengerti dengan maksud Adam, Violet mengangkat Kevyan dari gendongannya dan mengalihkan ke Adam. suaminya itupun langsung menyambut Kevyan, dan menidurkan bayi itu di dalam dekapannya.

"jadi?"

"ini sudah sepekan semenjak pesta pemberian nama Kevyan."

Violet menatap dengan raut serius.

"dan sudah semenjak itu pula, Raja Aldridge Hallbert selalu mengirim sebuah sinyal padaku."

"sinyal apa?" tanya Violet penasaran.

"dia selalu mengirimi surat yang menyertakan nama mu, entah karena berterima kasih, memuji mu, menanyakan kabar mu, bertanya lebih tentang mu, ia juga mengundang dirimu untuk mengunjungi Theovelt. bahkan sepertinya---"

"dia ada mengirimi ku surat? tapi aku tidak pernah sekalipun menerimanya," potong Violet cepat.

"huuhh.. tentu saja karena aku yang tidak memberikannya."

"kenapa?" tanya Violet sarkas, Violet merasa kali ini Adam sudah melewati batas karena tidak memberikan apa yang seharusnya menjadi miliknya.

Adam memandang Violet tajam, "tentu saja karena semua surat itu tidak sepantasnya sampai di tangan mu."

"tapi kenapa?"

"karena kau istriku," jawab Adam santai.

"itu alasan yang tidak masuk akal, Adam."

"dengar Violet, hal seperti itu sangat tidak pantas terjadi, aku juga tidak ingin hal ini sampai diketahui oleh orang luar," jelas lelaki itu sambil menepuk pelan bokong bayi di dekapannya.

"tapi, kenapa baru memberitahu sekarang?"

"kau tidak perlu khawati, ini adalah urusan ku dan Raja Aldridge."

"ini termasuk urusan ku, Adam!"

"tidak, Violet. aku adalah suamimu, biarkan aku menyelesaikan nya perlahan, aku hanya tidak ingin gegabah dan memicu hal buruk nantinya, aku hanya berharap agar tidak pernah lagi berurusan dengan kerajaan Theovelt."

Violet menundukkan pandangannya, teringat dengan jelas kejadian seminggu yang lalu. saat seseorang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang.

seseorang yang awalnya ia kira sebagai Adam, ternyata tak lain adalah Aldridge, tentu saja saat itu Violet langsung memasang tatapan penuh rasa terkejut, ia juga sampai mendorong dada bidang lelaki itu agar menjauh dari dirinya.

tak banyak percakapan yang terjadi kala itu, setelah keterkejutan Violet, Aldridge hanya memandangi paras dirinya dengan tatapan yang Violet anggap sangat menakutkan, ia takut jika Aldridge akan berbuat sesuatu padanya.

ia masih sangat mengingat pergerakan bibir Aldridge saat menggumamkan sesuatu yang tak bisa ia dengar, tapi ia dapat merekam dengan jelas satu kalimat yang langsung membuat dirinya meremang.

"aku tidak sabar, menanti hari dimana Putra kita lah yang akan menjadi pemeran utama di pesta pemberian namanya."

"Violet, kau kenapa? Violet.. heyy, Violet?"

Violet mengangkat kembali wajahnya menatap Aldrige yang sedang memperhatikannya bingung.

"kau melamunkan apa?"

"tidak, aku hanya sedang berpikir..."

"jangan terlalu banyak berpikir, aku tidak ingin kau terlalu lelah karena apapun, terlebih kau kau harus merawat kevyan."

"tidak perlu kau cemaskan hal itu, merawat kevyan adalah tugasku."

"kenapa kau tidak setuju saat kevyan diasuh oleh pelayan, pelayan itu bisa menjadi pelayan pribadi mu, dan pastinya pelayan itu juga memiliki keahlian yang baik dalam mengurus anak, karena itu kau tidak perlu takut ataupun khawatir."

"tidak, aku sendiri yang akan membesarkan putraku, aku tidak ingin anakku tumbuh dari tangan dan asuhan orang lain," jawab Violet tegas.

"baiklah, aku tidak ingin terlalu mempermasalahkan hal itu..."

" tapi aku ingin bertanya, Violet. apa kau dan Raja Aldridge, pernah berhubungan sebelumnya?"

"apa maksudmu?"

"aku hanya bertanya, siapa tau kalian pernah dekat sebelumnya."

"tidak," balas Violet datar, entah mengapa setiap pembahasan mengenai Aldridge benar-benar membuat dirinya kalut.

sedangkan Adam yang mendengar jawaban singkat Meghan hanya ber-oh ria, "aku ingin, jika suatu saat ia menemui mu, atau mengirimimu pesan atau semacamnya, segera beritahu padaku," kata Adam.

"tidak akan!" batin Violet menggeram

"baiklah," jawab Violet, walau hatinya sangat bertolak belakang.

"satu hal lagi, apa akhir-akhir ini kau dan Raja Aldridge ada bertemu?" tanya Adam penuh selidik.

Violet menautkan alis, bukan karena bingung, melainkan khawatir jika Adam mengetahui pertemuan dirinya dan Aldridge beberapa waktu lalu.

"tidak," bohong Violet.

"baiklah, kalau begitu. sekarang aku akan menemui Freya, kau pun cepat kembali ke kamar mu, jika ingin bepergian harus tetap dikawal oleh pengawal, mengerti?"

Violet diam, ia tidak ingin menjawab.

"selalu Freya." Violet membatin kesal, ia selalu merasa gerah saat mendengar nama Freya terucap dari mulut Adam saat bersamanya.

Adam sendiri sekarang sudah bangkit dari duduknya, kemudian memberikan kevyan yang sudah terlelap secara perlahan kembali dalam dekapan Violet.

"jaga dirimu," ucap Adam memandang wajah Violet dari jarak yang cukup dekat.

cup.

Violet terlonjak kaget, namun masih bisa menetralkan raut wajahnya. ia menatap punggung Adam yang perlahan menjauh dari tempatnya, sungguh ia tidak habis pikir dengan pergerakan Adam tadi, ia tidak percaya bahwa laki-laki tadi baru saja mencium keningnya.

walau hanya kening, tapi ini adalah kali pertama Adam melakukannya.

Violet ingin menjerit, wanita manapun yang berada di posisi nya pasti akan memekik girang karena terlalu bahagia, tapi seperkian detik selanjutnya ia terdiam. ia baru saja tersadar bahwa hal yang ingin dirinya lakukan itu terlalu berlebihan, ia berpikir, bahwa apa yang dilakukan Adam itu hanyalah ciuman biasa dan tak ada yang istimewa dari itu.

itu tak akan sebanding dengan perlakuan Adam terhadap Freya, Violet yakin, antara Freya dan Adam pasti sudah melakukan hal lebih dari sekedar ciuman di kening, ia yakin mereka sudah melakukan...

Violet menggeleng cepat, ia menghapus fantasi liar di pikirannya, memang sebaiknya ia cepat tersadar dan tidak terlalu mengharap lebih dari Adam.

***


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Ni_zza Ni_zza

halo, saya mungkin jarang berinteraksi langsung dengan pembaca, tapi sejujurnya saya sangat senang saat mengetahui karya kecil ini masih memiliki segelintir pembaca yang sekiranya masih menunggu walau hanya menjadi silent reader.

tidak apa, suatu saat saya yakin, berawal dari kalian lah karya ini akan menjadi karya yang luar biasa nantinya.

Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C14
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login