"Lewis, turunkan aku!" Likha menjerit tertahan saat dirinya merasakan melayang. Hampir saja perempuan cantik itu berteriak namun dia buru-buru menutup mulutnya rapat-rapat.
"Berteriaklah lebih kencang, kalau kamu ingin anak kita melihat cara membuat adik untuknya." Bisik Lewis dengan senyum menggoda.
"Ishhh, kamu itu!" Pasrah sudah Likha dengan kemauan sang suami.
Kamar yang Lewis sewa ini hampir mirip dengan kamar dimana Darren menginap. Ruangan paling besar dengan dua kamar tidur didalamnya. Satu kamar tidur yang telah ditempati Leon anaknya, dan satu kamar lagi khusus untuk mommy daddynya saling memadu kasih.
"Likha sayang, menurutmu, kita harus punya berapa anak? Aku siap memberikanmu anak sebanyak-banyaknya. Tapi, aku kembalikan keputusan kepadamu karena kamu yang akan hamil dan melahirkan." Kata demi kata diucapkan Lewis seiring jarinya yang lebar namun lembut itu satu persatu merayapi kulit tubuh Likha yang sudah meremang.