"Uughh... Nnnh..."
Kesepuluh jari kaki Ginnan mengerut di ranjang karena tak tahan lagi. Panas sekali di bawah sana. Namun, dia baru menangis karena kenikmatan ketika 'keluar' tapi masih dicium sayang. Dari bibir ke leher... Anehnya Renji tidak menggigit sekali pun kali ini. Pria itu sepertinya sengaja. Mungkin karena tak ingin luka-luka di sana kelamaan basah? Yang pasti rute bercinta kali ini terasa berjalan sangat lambat.
"Kau tahu apa kata Nushen?" tanya Renji sambil menyeret rebah boneka itu. Seringai tipisnya muncul ketika Ginnan ikutan terjembab pasrah di atasnya.
"Hm?"
"Dia puas jadi partner trisum kita kali ini," kata Renji. "Dan tentu tidak menolak diajak lagi kapan-kapan."
Hahah... Ginnan ingin tertawa keras mendengarnya. Bodoh. Sungguh dia ingin memukul Renji sekarang andai saja bisa. Tapi selain menggigit bibir dengan otot-otot leher yang menegang... Dia tak mampu bereaksi lebih karena Renji sudah memanjakannya lagi.
Jatuh cinta... berjuta rasanya :")
Jangan lupa review, send power stone, dan ikuti IG-ku ya! @mimpi_work.
Terima kasih...