"Apa?"
"Gambar-gambar masterpiece-ku," kata Aoki. "Oh... bulan kemarin aku juga membuat judul "Cintaku" dengan memakai kanvas."
"Oh.. wow. K-Kanvas?"
Tunggu, bukankah kemampuan Aoki Ken baru sebatas gores-gores? Siapa yang sangka kalau temannya yang satu itu justru memberi kejutan?
"Hm. Ukurannya sebesar dinding kelas ini," kata Aoki. "Aku menyimpannya di rumah—hanya jika kau memang sangat ingin tahu. Ikut aku setelah pulang nanti."
"Aa..."
Shunsuke tidak pernah melupakan sensasi gila hari itu. Rasanya keram. Rasanya aneh. Membayangkan Ginnan Takahashi dilukis temannya yang satu ini di kanvas besar saja sudah membuatnya gugup, apalagi diajak mengunjungi rumah Aoki yang satu sekolah mungkin tak pernah tahu dimana tempatnya.
Tapi ini kesempatan besar.
Sungguh.
Jadi mana mungkin dia menolaknya?
Cinta Aoki sulit dideskripsikan. Dia tipe orang bebas yang hanya mengikuti insting dan kata hati. Ginnan Takahashi telah menjadi obsesi terbesarnya. Cinta, inspirasi, hasrat, dan ketergantungan selayaknya narkoba yang membuat lupa diri.
NB: Jangan lupa follow IG-ku (@mimpi_work) untuk melihat visual dalam novelku ya!