Remasan Haru di bahunya menguat. "Ya. Pasti. Begitu juga bagus..." katanya. "Kau hebat sudah bisa membawa mereka kemari dengan baik-baik saja. Maaf."
Rose mengembangkan senyum merekah. "Serius, Haru... Kau terlalu tegang sekarang."
"Ahh..."
Mulai dari detik itu juga, Haru seperti pencuri kehilangan arah. Setiap kali melihat Sheila seperti ada rasa bersalah. Apakah anak itu paham apa yang sedang dia lakukan dengan Renji? Semoga tidak.
"Mnnnhh..." Mendadak Sheila membuka mata. Bola biru indah itu berkedip-kedip. Sayu. Lalu bergulir perlahan ke arah Haru. "Papa?"
"..."
Seperti tak yakin, Sheila pun duduk perlahan-lahan. Dia mengucek mata. Berusaha menatap Haru yang masih terdiam seperti arca batu.
"Papa tidak tidur?"
Haru baru tersenyum tipis. "Papa tidur setelah memastikan kau dan Sherly bermimpi indah, hm?" katanya. Sembari meraih sisi wajah Sheila lembut. Sheila membalas perlakuan itu dengan meremas tangan besar ayahnya.
Avv....!!!
Haru telah merelakan Renji untuk Ginnan!!
Bagaimana ini? Kalian lebih suka mana? Renji dengan Haru atau dengan Ginnan?
(Walau apapun jawaban kalian, itu tak akan mempengaruhi alur yang akan saya tulis sih :V)
Karena draft novel ini sudah terencana dengan baik sejak bab satu hingga bab terakhir :v
Oke... jangan lupa send power stone dan simpan novel ini ke dalam collection-mu ya!