Baixar aplicativo
94.69% RE: Creator God / Chapter 357: CH.357 No Turning Back

Capítulo 357: CH.357 No Turning Back

Kehidupanku penuh dilanda oleh masalah, seperti yang kalian sering tahu pastinya. Bahkan, sejak awal, sejak aku lahir, aku mengenal masalah sebagai kata pertamaku.

Jujur saja, mentalku sudah terlalu sering hancur kembali hancur kembali dan siklus itu terus terulang tanpa ampun menghajarku.

Setiap kali aku semakin kuat, maka hajaran mental itu semakin mengada-ada. Dan belum cukup juga, terkadang kematian yang harus kulewati itu sangatlah dipersulit, seolah dipermainkan.

Aku tahu, dia tahu, kalian semua juga tahu siapa yang bertindak menyulitkanku di balik layar ini. Bahkan sekarang aku bisa membayangkan wajah kalem menjijikkan, tetapi penuh makna tersirat.

Perbedaan yang aku lakukan dan Kuroshin lakukan sangatlah tipis, sebelas dua belas. Yang satu aku murni balas dendam, sedangkan Kuroshin balas dendam dengan hasrat membunuh hanya untuk keuntungannya.

"Terkadang aku berpikir, apa aku terlambat untuk berhenti dan keluar dari siklus ini…."

[Mungkin saja, karena sudah berapa puluh ribu tahun yang kita sudah lewati hanya untuk hal ini? Dan kita masih belum menyerah juga.]

"Kalau begitu terkadang aku berpikir, kalau kuserahkan Allergeia, apa jadinya ya? Bahkan yang dia lakukan hanya melontarkan sepatah kata saja, belum debut."

Allergeia yang dulu maupun sekarang tetaplah sama, sikapnya tiada berubah. Jangan tanya kapan kemunculan kemampuan aslinya.

Di saat dia muncul dan mengambil alih tubuhku, maka di situlah riwayat manusia akan tamat dan misi Kuroshin tidak akan pernah selesai.

Sekarang ini kalau boleh kuhitung, mungkin kekuatan penuhku hanya sekitar tujuh atau delapan persen milik Kuroshin. Bahkan ada kemungkinan lebih rendah karena dia terus berkembang.

Tak ada sedikit celah pun dia untuk berhenti menjadi lebih kuat karena yang dia lakukan hanyalah membunuh dewa yang tidak sealiran dengannya, lalu menyerap kekuatannya.

Cara curang paling licik yang pernah kutemui. Sedangkan aku, semuanya murni dari pengalaman juga latihan dan kerja keras tentunya.

Hanya saja, semua itu belum cukup, bahkan jika ditambah pengetahuan, hanya akan bertambah sepersen atau dua persen.

"Dewa yang sudah hidup selama jutaan tahun mungkin. Secara pengalaman saja, aku sudah kalah jauh."

Dasar author yang tidak becus, terlalu realistis. Perbedaan kita berdua bahkan seperti jurang dan gunung, tak ada mendekatinya sama sekali.

Mungkin Kuroshin juga sudah tidak ada yang bisa menandinginya. Jika masuk dalam Tier List, kurasa dia sudah ada pada tingkat 3A karena kontrolnya sudah satu dimensi, lebih mungkin.

Sedangkan aku? Oh bodoh sekali kau bertanya padaku, tentu saja aku masih tingkat rendah, paling-paling juga tingkat 5B, sungguh lemah.

"Papa! Papa!"

"Oh anak papa Ais sudah pulang ternyata."

"Iya, belanjanya tidak begitu banyak sih, jadi tidak lama. Lagi-lagi masih mengerjakan itu? Apa tidak seharusnya minta bantuan Shin saja? Dia kan expertiesnya."

"Memang, tetapi rasanya akan terlalu membebaninya demi rasa egoisku untuk balas dendam kepada Kuroshin."

Sudah terlalu jauh aku membebani yang lain demi keinginanku semata. Dan tentu, yang kulakukan adalah merancang sihir juga alat sihirnya.

Ini semua demi untuk merencanakan kemenangan pertarungan terakhir. Kekuatan Kuroshin sangatlah absurd, jadi rencana normal tidak akan mempan padanya.

Jujur, yang aku lakukan saat ini adalah membiarkan tanganku bergerak sendiri tanpa memikirkan apa pun tentang yang kulakukan dengan kedua tanganku.

Alasannya hanya satu, dan mungkin kau tahu. Ya, apalagi kalau bukan dia bisa mengetahui isi pikiranku. Dia juga bisa melihatku dari kejauhan, jadi aku perlu rencana yang tak dipikirkan.

"Memang sih, tetapi mereka bukan yang menawarinya? Kurasa mereka berdua menganggap dirimu sebagai pemimpin secara formal."

"Apanya pemimpin, bahkan melindungi diriku saja tidak bisa."

Pemimpin? Omong kosong apa yang kau buat untuk membuat diriku begitu percaya lalu terharu sampai menangis tersedu-sedu.

Ketika mereka mengatakan pemimpin, itu hanya menunjukkanku sebagai pembaca dan penyusun rencana, jadi memang bukan hal yang luar biasa sebenarnya.

Kalau saja aku punya rencana yang lebih matang, kurasa aku akan berpindah haluan dengan sangat cepat karena itu pengaruh besar.

"Yang namanya dinamakan pemimpin, itu artinya kau punya kemampuannya sayang. Jangan menghancurkan ekspetasi mereka padamu."

"Kalau aku punya kemampuannya, katakan kepadaku, kenapa aku tidak pernah bisa menang melawan Kuroshin? Bahkan secuil kekuatannya tidak bisa kulawan."

"Memang itu tidak mungkin karena Kuroshin hampir tidak memiliki celah. Kekuatan, kemampuan, pengalaman, bahkan pasukan semua dia miliki. Namun itu tidak penting sekarang. Bukankah tujuan kita pulang ke Terra?"

"Benar… aku seharusnya tidak membiarkan masalah Kuroshin menghentikanku dari pulang ke rumah kita, ke Terra."

Kuroshin itu masalah belakangan, dia adalah tujuan terakhirku sebelum aku mengakhiri semuanya. Asalkan aku bisa mempersiapkan semuanya, persentase kemenanganku akan naik.

Tujuan utamaku memang adalah Kuroshin seorang, mungkin juga penghalang lain juga perlu diperhatikan, tetapi yang sekarang ini harus kulakukan adalah pulang ke rumah, Terra.

Jujur saja, perjuanganku sudah tersisa sedikit lagi, karena sudah cukup banyak waktu yang terlewat untuk membuat rencana penyebaran satelit ini.

"Tentu saja, tidak sepantasnya Kuroshin menghalangi kita untuk pulang."

"Kalau begitu, kalian istirahat saja dulu deh, aku mau kembali mengerjakan yang sedang kukerjakan."

"Hmm? Oh, bukankah itu sihir pemercepat ya? Secara kualitas sudah cukup, tetapi rasanya ada yang kurang bukan?"

Ternyata Kiera juga punya mata yang jeli untuk meneliti hal ini. Jujur saja, aku sudah sering, terlalu sering menggunakan sihir pemercepat, entah gerakan, atau kecepatan kerja otak.

Namun pada akhirnya itu semua adalah sihir yang dibuat dari kekuatan dewaku dengan super buru-buru tanpa perencanaan panjang.

Memang, tidak ada efek samping yang terlalu berlebihan, paling mentok ya sedikit membebani tubuh karena bukan seperti kekuatan dewa dapat digunakan sering-sering.

Jika dilihat dari efek samping boleh dikatakan tidak terlalu banyak, atau mungkin aku yang belum sadar saja. Namun, perlu diingat keefektifannya sangatlah jelek sekali.

"Sangat, ini masih banyak yang kurang. Secara jarak singkat mungkin ini sungguh boleh dipakai, tetapi ketika memikirkan untuk projek ini, ini buruk dalam segala aspek."

"Biar kutebak, boros mana, harus menyiapkan mana dalam jumlah banyak yang artinya tidak bisa disuplai dalam jarak lama, ada lagi?"

"Itu sudah setengah dari masalah terbesar. Salah satu kerugian yang besar dari sihir yang kubuat dengan kekuatan dewa adalah boros mana yang mana itu sangat merugikan."

Sebenarnya masih ada yang lain, seperti cara kerja gelombangnya. Boleh dikatakan, semisal saja separuh masalah besar soal mana bisa ditangani, itu baru setengah perjalanan.

Secara mengantarkan satelit ke titik yang ingin dituju, memanglah cepat, tetapi bagaimana dengan kecepatan gelombangnya?

Akan kubuat penjelasan soal fisika ini super mudah dan tidak memusingkan. Aku hanya sekedar menjelaskan dari logika yang mudah dipahami kok.

Pikir saja, kenapa gelombang suara itu selalu datang lebih lambat dari cahaya petir dalam kejadian petir menyambar?

Dikatakan kecepatan cahaya adalah satuan kecepatan paling tinggi, jadi wajar kalau cahaya datang lebih dulu dari suara bukan?

Memang itu masuk akal, tetapi coba kita lihat bukan dari segi cahayanya, tetapi suaranya, lebih tepatnya gelombangnya.

Coba dipikir sejenak, kalau dinamakan gelombang, bukankah memang garisnya tidak pernah lurus? Karena harus melewati puncak dan lembah gelombang, itu sangat membuang waktu.

"Beneran membuat pusing ya? Ya sudah deh, aku biarkan sayang sendiri, bekerjalah dengan tenang dan semangat. Kalau butuh bantuan panggil aku ya? Ayo Ais."

"Bye-bye papa~."

"Hahaha, iya, nanti masih ketemu lagi kok. Oh ya, setelah ini aku mau ke kantor dulu menemui Shin dan Jurai."

"Oh, makan siangnya? Mau tetap di rumah?"

"Tetap kok, aku hanya membahas sebentar soal masalah ini ke mereka."

Kulanjutkan pembahasan yang tadi karena terpotong iklan sedikit. Gelombang, dinamakan gelombang karena memang butuh waktu untuk mencapai titik yang diinginkan.

'Kalau begitu, kenapa tidak gunakan ultraviolet yang kerapatannya paling kecil, jadi bisa cepat sampai?' Iya, iya, aku juga sudah menduga itu kok.

Pikirkan saja, ultraviolet memang bisa bekerja dengan super cepat, tidak heran dapat melubangi lapisan ozon atmosfer Terra.

Namun kelemahan ultraviolet adalah semakin jaraknya jauh, maka akan semakin tidak efektif. Itu bisa dilihat dari efek pembiasan.

"Oke, kalau begitu ayo kita teleportasi. [Teleport. Coordinate Target: 821.-371.647.623.423.-568.652.183.272]"

Apa kalian ingat bahwa aku pernah mengatakan bahwa teleportasi yang sebenarnya itu seharusnya hanya menggunakan koordinasi seperti ini?

Oh, biasanya tidak serumit ini? Tentu, kalian benar soal itu, biasanya aku hanya menyebutkan lokasinya saja.

Namun ada kasus tertentu di mana ketika aku ingin teleportasi ke satu titik di mana itu berada di dunia yang sama. Dan dengan koordinasi seperti ini, titik lokasinya tepat sasaran.

Biasanya ketika aku hanya mengatakan semisal Heiya, maka lokasinya bisa serandom-randomnya dengan pemborosan mana yang tidak tahu diri.

Soal pemborosannya aku tidak masalah, tetapi ketika lokasi teleportasinya random, masalah yang tidak diinginkan bisa saja terjadi begitu saja.

Ah benar juga, aku lupa menjelaskan cara membaca angka koordinasi itu. Intinya empat kombinasi tiga angka pertama itu menunjukkan titik dunia di alam semesta.

Selanjutnya tiga set berikutnya tentang lokasi titik itu secara XYZ yang artinya horizontal, vertikal, juga ketinggian, alias tiga dimensi. Kelompok tiga angka dua kombinasi terakhir menunjukkan ketinggian serta kedalaman.

Perlu diingat, tidak semua angka perlu diisi karena terkadang ada titik netral di mana nol bisa saja diisi dalam angka-angka itu.

"Yo, kalian sudah selesai?"

"Tepat waktu! Kemarilah, biar kutunjukkan semua yang sudah terjadi yang kau tidak ketahui Sin."

Tanpa bertele-tele lagi, tanganku digapai oleh mereka dan akhirnya mereka menunjukkan semua perkembangan dengan tidak memberikan waktu kepadaku untuk mengkomeninya.

Namun jujur, semua yang kulihat ini bisa kupastikan mendekati kata sempurna. Aku tidak akan pernah bisa menciptakan yang sempurna, atau pun orang lain.

Hanya saja, kalau memang bisa mencapai titik 99.999 persen, kenapa tidak? Menggapai titik paling tinggi itulah tujuan kami.

"Ini bagus, tetapi aku ingin membahas sesuatu yang lebih penting."

"Oh, apa itu Sin?"

"Sihir pemercepat juga gelombang yang dipancarkan satelit untuk memberi kode."


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C357
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login