Zalfa sedang tertidur, sedangkan Azra terjaga. Lelaki itu tidak bisa tidur, karena ingin melihat wajah damai wanita itu. Terlelap karena kelelahan, awalnya tidak mau tidur, dengan berbagai alasan. Setelah Azra memijit pundak dan kepanya. Tak lama, Zalfa langsung masuk ke dalam alam mimpinya sendiri.
"Selamat malam wanita tangguh, semoga esokmu akan menyenangkan. Saya akan berusaha menjagamu. Semoga tidak ada yang membuatmu bersedih lagi. Kamu harus bagai selalu."
"Terima kasih Azra."
Ternyata, dia belum sepenuhnya tidur, atau mungkin dia terbangun mendengar ucapannya. Lelaki itu tidak paham, yang pasti saat ini dia sangat malu, sebab ketahuan oleh perempuan yang dia sayangi.
"Maaf Zalfa, Aku tidak bermaksud."
"Stt, mendengar suaramu. Terasa seperti orang yang sedang didongengi. Saramu bagus, apalagi dialognya. Aku akan kembali tidur. Hanya ingin mengatakan ini saja. Dan ketika bangun nanti, Aku akan melupakan ucapanmu barusan. Jadi, tidak perlu malu."