Nggak bisa, nggak bisa kalau nggak diselesaiin, itulah pikir Ardy sekarang disaat yang lain kembali bekerja karena pelanggan mulai berdatangan lagi, dan dia ditinggalin berdua sama Erza, lagi. Kali ini mereka nggak di dalam kafe karena mereka nggak mau ganggu temen-temennya kerja, tempat parkir Ardy pilih karena dia juga pengen ngerokok.
"Susah sebenernya putus sama lo, lo cinta pertama gue," ucap Ardy setelah beberapa kali menghisap lintingan tembakau kering yang dibakar disela jarinya. "Nggak segampang itu gue beralih hati, lo orang paling spesial dalam hidup gue, Za, gue gak pernah bohong soal perasaan gue ke lo," lanjutnya.
"Gue lagi berpikir cara apalagi yang bisa gue pakai tanpa melibatkan rasa sakit buat lo," gumam Ardy sembari bak rajawalinya menatap lurus ke depan.
"Sebenernya aku mau kuat buat kamu, Dy, tapi kamu selalu ragu sama aku," sahut Erza pada gumaman Ardy barusan.
"Itu karena gue gak mau lo—"