Udara pagi dengan semilir angin yang segar dan sejuk rasanya sangat nyaman sekali untuk dihirup maupun dinikmati kulit. Dira memejamkan matanya kala ada angin yang berhembus ke aragnya berdiri dengan berpegang pinggiran balkon.
Di detik kemudian, dapat dirasakannya ada sepasang tangan kekar berkulit bersih yang melingkar di perutnya. Dira terkekeh geli kala wajah Abim ikut menempel di pipi kirinya.
"Cukur sana." Perintah Dira yang merasakan tekstur kasar dari kumis Abim yang tumbuh sedikit dan kecil-kecil.
Abim terkekeh mendengar itu. "Cukurin dong." Pintanya manja.
Dira mengacak rambut Abim dengan gemas dan membalikkan badannya dan mengalungkan kedua tangannya pada leher kekasihnya. "Manja banget sih." Gerutu Dira.
"Mumpung masih bisa manja kan.." ujar Abim yang kemudian menatap Dira intens. Menatap bibir ranum milik Nadira yang berwarna natural pink padahal gadisnya itu belum mandi.