"Tuhan lebih tahu mana yang kamu butuhkan. Sudahlah, jangan larut dengan keadaan diri. Kita semua hanya sedang berproses mencari jati diri."
***
"Kamu lagi nulis apa sih Ra?" Tanya Andin yang menghampiri Dira di meja gadis itu. Melihat Dira seolah sedang sibuk dengan sesuatu yang lain.
"Ah, ini mbak. Lagi nulis konsep efektivitas kerja."
"Oh kamu nih jadinya yang maju buat pembaruan ide yang lebih efektif?"
Dira nyengir. "Hehe.. gimana mbak? Mumpung lagi on mood nih."
"Gapapa kok. Mbak malah seneng kamu jadi balik aktiv lagi."
"Kan kita nggak boleh terlalu larut sama hal yang membuat diri kita sendiri terbebani mbak.."
Andin jadi sendu mendangar penuturan itu dari mulut Nadira. "Emang nanti kamu datang ke sana?"
Dira mengangguk mantap. "Aku yang ada disaat mereka saling jauh. Aku yang bantu mereka buat saling buka diri mereka dan harus menerima satu sama lain. Masa iya aku nggak datang."