Dira tak bisa menahan rona di kedua pipinya yang berusaha ia tutupi dengan rambutnya yang ia lepas tali rambutnya. Ia biarkan tergerai demi menutupi ketersipuannya.
Mau tahu apa yang membuat Dira merona?
Ya. Karena ia berjanji mengajak Darka ke bukit tempat ia dan Abim sering kesana. Jadilah sekarang Darka sudah siap dengan motornya di depan pos satpam, menunggu Dira selesai mengambil kertas absen.
Di depan toilet satpam, Lisa dan Putri hanya mampu melontarkan kata 'cie' berulang kali yang jadinya disusul oleh karyawan lainnya yang baru saja keluar dari kantor.
Dira menepuk bahu kiri Darka, dan lelaki itu menoleh. "Ada apa?" Tanyanya.
"Mas.. aku gak enak sama lainnya. Lihat deh semua karyawan yang mau pulang jadi ngeliatin kita. Nanti salah sangka.. aku juga gak bawa helm. Aku naik taksi aja ya.. kamu ngikutin taksinya dari belakang gimana?" Bisik Dira.