"Ayah ..." Anton memandang Bastian yang matanya sudah merah, lalu dia memandang dokter yang berdiri di samping tempat tidur dengan jas putih dan tumpukan alat di samping tempat tidur. Dia bertanya dengan suara yang bergetar, "Kakek ... Bagaimana kondisi Kakek??"
"Hei ..." Bastian menghela napas, menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan suara serak ke arah Anton, "Ayah telah menyebut namamu. Kamu datang tepat waktu. Kemari dan bicaralah dengannya."
Ucapan Bastian terasa bagaikan petir yang menyambar hati Anton, dan dia berjalan terhuyung-huyung ke sisi tempat tidur kakeknya.
"Kakek…" Anton berjalan menuju ranjang dan berjongkok, memandangi orang tua yang terbaring di ranjang. Matanya tertutup, seolah sedang tertidur, dan Anton memegangi tangannya yang kering dengan lembut. Air mata jatuh dari matanya.
"Tony... Kecil..." Kakek Anton mencoba membuka matanya dan menatap Anton yang sedang jongkok di tempat tidur, memanggilnya dengan suara yang samar.
--
— Fim — Escreva uma avaliação