Capítulo 155: Benar-Benar Kaya

Setelah memencet nomornya, Citra ragu-ragu beberapa saat. Dia tidak tahu apakah harus menelepon Satya atau tidak. Dia hanya memegang ponselnya di tangannya, lalu meletakkannya lagi.

Akhirnya, Citra memutuskan untuk menelepon Satya. Butuh waktu sekitar setengah menit sampai panggilan terhubung. Dia menunggu dengan sedikit cemas. Itu membuat waktu terlihat begitu lama, padahal baru setengah menit. Ketika suara rendah pria itu terdengar di telinganya, Citra merasa terkejut.

"Citra?"

Satya terdiam selama beberapa detik.

"Apakah ada yang salah?"

Citra bereaksi. Dia mengerucutkan bibirnya dan bertanya, "Bibi bilang kamu tidak akan kembali untuk makan malam?"

Suara pria itu seperti biasa, dan Citra tidak bisa mendengar sesuatu yang berbeda darinya, "Ya, aku bekerja lembur, hari ini aku pulang terlambat. Kamu bisa pergi tidur lebih awal."

"Bekerja lembur?"

"Aku sibuk belakangan ini. Kamu tidak perlu menunggu aku makan atau tidur."