"Tapi kalau gak ada lo, gue juga gak bakal pernah bisa tahu di mana dia tinggal," ujar Yashelino mengakuinya. "Thank's ya, Bro."
Alfiz yang mendengarnya pun langsung mengangguk, "Iya, sama-sama. Jaga baik-baik tuh cewek, jangan sampe dia lecet sedikitpun!"
Karena perkataan yang dilontarkan oleh sahabatnya membuat Yashelino berpikir, laki-laki itu langsung menoleh kearah samping di mana Alfiz sedang menatapnya dengan kedua alis yang terangkat.
"Kenapa?" tanya Yashelino.
"Hah?" tanya Alfiz yang mulai kebingungan. "Kenapa apanya?"
"Lo suka sama cewek culun itu?"
Mendengar itu Alfiz langsung terperangah beberapa saat karena perkataan dari sahabatnya tersebut kepadanya.
"Ya ampun, Yas. Masa iya sih gue suka sama pacar sahabat gue sendiri," ujarnya dengan kedua alis yang bergerak naik turun.
"Pacar, halu banget dia mau jadi pacar gue."
"Dih, bukannya lo yang bilang sama dia kalau dia itu milik lo?"