"Bicara apa saja dengan 'paman baik' mu itu?" tanya Aldi menjalankan mobilnya dengan kecepatan pelan sama sekali tidak ingin mempercepat kesampainya ke ruman mama Aldi.
"Aku benci ayah kandungku." Tana mengatakannya dengan memberi pernyataan, benar-benar pernyataan dimana dia butuh sesuatu yang perlu dibicarakan baik-baik namun anak itu tidak bisa.
"Why? Apa alsannya?" Tana memutar bola matanya malas, dia meletakkan cup ice susunya dan memilih fokus pada pembicaraan ayahnya saja.
"Dia sangat bahagia, saat pertama aku bertemu dengan laman itu aku melihat bulir dan matanya hanya senang dan sedikit tidak bisa baik meresponku, dia terlihat sangat tidak yakin dan tidak nyaman jika aku adalah anaknya."
"Aku bisa melihatnya, walaupun pelukannya nyaman, dia tidak nyaman denganku. Pria itu tidak nyaman denganku, kenapa aku harus memaksa menyukai dan mencintai pria itu dengan sebutan ayah kandung saat pria itu saja tidak perduli aku hidup?"