"Kamu baik-baik saja?" tanya Kania saat Iqbal berangkat ke kampus dalam keadaan tidak baik-baik saja. Bajunya sedikit lecek, rambutnya acak-acakan dan wajahnya tidak mendukung sama sekali.
Sama sekali tidak serius, jika Kania tidak peka tidak mungkin dia berjalan mendekati Iqbal dengan wajah sangat khawatir dan mengelus puncak kepala Iqbal pelan. "Kamu baik-naik saja?" tanya ulang lagi, Kania menghela nafasnya berat meras asangat khawatir. "Jangan perdulikan aku,"
"Aku masih baik-baik saja," jawab Iqbal menyingkirkan tangan Kania pada dahinya dan berjalan menjauh meminta Kania mengikutinya. "Kamu yakin?" Kania menggelengkan kepalanya yang sama sekali saat Iqbal mengatakannya tanpa jeda seperti itu.
"Ayo ke ruang kesehatan saja kalau begitu," ajak Kania menarik tangan Iqbal tanpa banyak bicara, Iqbal yang mendapat repson seperti itu hanya memilih diam dan menarik tangannya balik agar Kania yang dia dominasi.
Marhaban ya ramadhan bagi yang merayakan....