Beberapa hari terakhir ia juga semakin giat membuat ramuan. Ya, ramuan untuk pengobatan kakaknya dan juga ramuan untuk tujuan lain. Ia ingin melakukan apa saja yang menurutnya bisa membuat kakaknya sadar lebih cepat, walaupun ia harus berjuang keras. Ia sangat menyayangi kakaknya, walau terkadang ia juga jengkel dengan gadis itu.
Ramuan yang ia buat selain untuk mengobati kakaknya itu adalah sebuah ramuan yang seharusnya tidak dibuat oleh remaja seusia dirinya. Namun karena dendam sudah membara, maka Lysander tidak peduli dan tetap membuat ramuan tersebut untuk ia gunakan suatu hari nanti ketika menghadapi kelompok penyusup itu kembali.
Lysander menaruh curiga. Ya, karena ia juga ikut percaya dengan desas-desus rumor yang disebarkan oleh para siswa di sekolahan tersebut. Ia curiga kalau sosok guru yang sempat dekat dengannya itu adalah pelaku dari kejadian mengerikan beberapa hari yang lalu tersebut.