Mungkin dari kalian ada yang penasaran tentang bagaimana caranya Liana bisa lulus dari tesnya.
Sebuah retakan besar dari goa itu menindih betis Liana. Liana meringis kesakitan. Liana sampai menitikkan air matanya saat menahan sakit. Liana tak dapat berdiri dan menggeser bebatuan tersebut. Liana terperangkap sekarang. Pandangannya mulai memburam, ia sudah mencapai batasnya.
Liana mencoba menyongkel batuan itu agar ia bisa menarik kakinya yang tertindih. Ia sudah tak bertenaga, ditambah banyak luka, habislah sudah.
Ia berharap ada keajaiban datang. Namun nampaknya bukan keajaiban yang datang, melainkan masalah baru. Bongkahan bebatuan yang besar dari dinding atas goa itu pecah dan berjatuhan. Dan sialnya Liana berada di bawah bebatuan itu.
Tak ada sosok mahluk hidup yang dapat ia ubah untuk menjadi senjata. Ia tak punya apa-apa yang bisa melindunginya sekarang. Tapi kalau dia tak berbuat apa-apa maka judul selanjutnya yang akan terjadi pada hidupnya adalah kematian.