Malam harinya Cheva dan Lian tiba dikediaman utama
"Hubby, apa menurutmu kakek akan marah?" Cheva bertanya pada Lian dengan raut wajah khawatir
"Kamu tenang saja sayang. Mana mungkin kakek marah karena kamu mengandung calon cicitnya" Lian mengusap pipi Cheva dengan lembut untuk menenangkannya. Cheva mengangguk dengan senyum yang dipaksakan
"Kita masuk sekarang?" Ajak Lian yang kembali di tanggapi dengan anggukkan kepala oleh Cheva. Mereka pun masuk ke dalam kediaman utama. Lian menggandeng Cheva di sampingnya.
"Malam kakek, nenek" Cheva menyapa Yudha dan Gina yang sudah menunggu diruang keluarga
"Malam Lian, Cheva" Gina menyambut Lian dan Cheva dengan senyum lembut dan hangat, namun berbeda dengan Yudha yang menunjukkan wajah dingin dengan sorot mata yang tajam.
Cheva terlihat sangat tegang. Dia terus memegang tangan Lian dengan sangat kencang
"Sayang tenanglah" Lian berbisik pada Cheva karena tahu kalau saat ini dia sedang sangat takut.
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh