Mark mulai sadar pada siang harinya
"Hemmmm"
Dia merintih begitu membuka mata secara perlahan
"Aduuuhhh"
"Akhirnya kamu bangun juga"
Ujar sang ayah dengan nada yang sinis
"Papa"
Mark menoleh kesana kemari memperhatikan setiap sudut ruangan tempatnya terbaring, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya secara leluasa karena sakit yang tidak tertahankan. Dia terus meringis menahan rasa sakit
"Tubuhku seperti mati rasa. Semuanya sakit, tangan dan kakiku juga terasa sangat sakit"
Mark meringis sambil mengeluh pada sang ayah
"Berhenti mengeluh! Ini adalah akibat dari ulahmu sendiri! Bagaimana bisa kamu memukul kepala orang seenaknya saja? Papa tahu kamu sudah terbiasa memukul orang, bisakah kamu tidak asal memukul? Kamu juga harusnya bisa melihat seperti apa lawan yang kamu dapatkan!"
Ayah Mark menjawab dengan nada bicara yang sangat kesal
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh