Arina membangunkan tubuhnya dan kembali duduk, "Jadi aku harus memanggilmu bapak?" tanyanya.
"Yah harus sesuai perintahku!" jawab Reza.
"Keterlaluan" gumam Arina.
"Apa katamu?" Reza menekan suaranya.
Arina dengan spontan menggeleng.
"Kau butuh apa memangnya?" tanya Arina akhirnya.
"Aku ingin minum!" jawab Reza.
"Tidak bisa kau harus puasa" tolak Arina.
"Tapi, aku haus"
"Pokoknga yang itu tidak bisa!" Arina terus menolak.
"Kalau begitu tolong atur ranjangku biar kepalaku nyaman" pintah Reza.
Beranjak dari sofa Arina menghampiri ranjang untuk melakukan permintaannya.
"Harusnya kau tidur, sekarang sudah hampir jam tiga...besok pagi kau harus operasi jadi mana bisa begadang" omel Arina seraya mengatur rol yang terletak dibawa kaki ranjang Reza sesuai permintaannya.
"Apa kau suka sekali mengomel, Arina?"