Setelah Cecil muntah tadi, baik Cecil maupun Eric tidak bisa tidur. Cecil berbaring gelisah di sebelah Eric, berkali-kali berganti posisi, membolak-balik tubuhnya. Awalnya menghadap Eric, lalu memunggungi Eric, lalu telungkup, lalu telentang, hingga meringkuk.
"Kau masih mual?" tanya Eric setelah Cecil terus bergerak tak menentu selama satu jam penuh.
Cecil menghela napas, lalu berbaring menghadap langit-langit kamar. Eric menyelipkan tangan di balik kaus Cecil, tapi gadis itu menahan pergelangan tangannya.
"Aku benar-benar tidak mood menghadapi kemesumanmu sekarang," ucap gadis itu dengan nada lelah.
"Kau terlalu berpikiran buruk tentangku," tukas Eric sembari menarik tangan Cecil yang menahan tangannya.
Ia lantas mengusap perut Cecil dengan lembut. "Kurasa kau akan lebih baik setelah minum minuman hangat," tawar Eric.
Cecil menggeleng. Gadis itu lantas memejamkan mata, tubuhnya lebih relaks, seiring tangan Eric terus mengusap perutnya dengan lembut.