wahai wanita, maaf aku telah membuat mu mungkin tak enak hati, sadarilah.. aku memang salah, Tapi mohon balas pesan ku ini !! 08:37." Begitulah isi whatsapp dari Fazril. Tari bingung mendapat whatsapp dari Fazril, yang memaksa untuk Tari membalasnya. "Iya aku maafin, emang salah apa kamu sampai meminta maaf?" Balas chatting dari Tari. Tari bingung mengapa Fazril mengirim sebuah chatting seperti itu, tak tahu dan mengapa Tari mulai bingung. Tak menunggu lama notif dari Fazril datang dengan berisi "aku gak tau kenapa aku minta maaf, rasa maaf ini muncul dengan sendirinya, mungkin aku sudah terlalu membuat tak enak hati." Tari mulai semakin tambah bingung, dalam Tari hanya berulang kata-kata "gak kok kamu gak salah, aku yang salah telah terlalu nyaman terhadapmu sampai aku gak tau kamu udah ada yang punya." Pelajaran dimulai, Tari tak memerhatikan pelajaran, yang difikirannya ialah bingung, bingung, dan bingung terhadap pesan dari Fazril yang kian Tari makin bingung. Tari mulai mengetik tanpa menghiraukan yang lain meski jam pelajaran telah dimulai "udah yahhh takutnya aku ngeganggu hubungan kamu nanti." Balas Tari . Tari bergumam "emang dia udah punya pacar atau belum yahh.. ihh kok gini sihh fikiran aku." Tak lama juga Fazril membalas "eh bentar kata kira kamu aku udah punya pacar ya?" Tari terkejut dengan jawaban itu, tari mulai bergumam "Ohh makanya aku ragu ternyata ini jawabannya" sambil membalas whatsapp dari Fazril "Lah itu yang ada di status kamu siapa?" Balasan dari Tari. "Oh itu tuh sodara dari bibi aku namanya Liza, dia temen sekelas kamu, aku udah dari kecil manggilnya sayang." Balas Fazril. Tari merasa lega karena Fazril tidak mempunyai pacar, dan disaat bersamaan Tari berharap agar Fazril juga merasakan yang sama dengan dirinya. "Andai saja kau tau bahwa diri ini sudah nyaman denganmu Fazril, aku harap diantara kita ada sebuah hubungan yang bukan hanya sebatas teman obrolan whatsapp." Gumam Tari.
Pergantian mata pelajaran, seketika Tari mulai lagi memerhatikan pelajaran. Tari terus dan terus fokus akan pelajaran sampai terlintas dalam fikiran Tari "ehh iya ya, bukannya Liza deket sama Fazril?" Lagi-lagi tari tak menghiraukan pelajaran, Tari langsung bertanya pada Liza yang duduknya berada di depan Tari. "Ssstt.. ssstt.. Liza.. tengok kemari sebentar, aku mau nanya sama kamu." Tari berbisik. "Iya ada apa Tar?"Liza pun berbisik sambil menoleh kearah Tari. "Kamu tau Fazril gak? Dia bilang katanya sodara kamu." Ucap Tari dengan suara yang pelan."hmm... Gimana jelasinnya ya, nanti aja aku gak mood jawabnya." Jawab Liza. "Iya gapapa kalo kamu gak mau jawab." Ucap Tari, Tari pun mulai memerhatikan pelajaran kembali.
Jam sekolah telah usai, bel sekolah pun berbunyi. Tari saat itu bergegas pulang terburu. Saat berada dalam perjalanan Tari yang biasanya sering mampir ke sebuah warung yang menyediakan minuman dingin, kini sikapnya dingin karena Tari ingin segera rebahan diatas tempat tidurnya. Sampailah Tari di depan rumahnya "assalamualaikum, mah Tari pulang, Tari udah makan, Tari Masuk kamar ya, Tari mau istirahat, cape." Ucap Tari sambil membuka pintu rumah dan langsung menuju kamarnya. "Waalaikum salam.Ehh anak mamah yang cantik udah pulang, kok tumben kamu pulang cepet nak?" Jawab mamahnya Tari yang lalu bertanya. "Mah Tari cape mah, jangan nanya dulu ya, Tari mau istirahat." Jawab Tari. Tanpa mengganti pakaian, Tari langsung rebahan diatas tempat tidurnya, sambil memainkan hpnya, dan tak lama Tari pun tertidur.
"Tok,tok,tok, assalamualaikum." Suara dari luar rumah Tari. Mamahnya Tari pun mulai membuka pintu, "waalaikum salam, ehh ada Amel, ada apa Mel? Ucap mamahnya Tari saat itu. "Ada Tari nya gak bu?" Ucap Amel. " Ada tuh di kamarnya bentar tak panggil dulu. Tari.. Tari.. tuh ada Amel tuh nyamper kamu." Ucap mamahnya Tari. "Iya mah suruh masuk kamar Tari aja sini." Jawab Tari. "Mel masuk aja sana tuh ke dalem kamarnya Tari." Ucap mamahnya Tari. "Baik bu..." Ucap Amel lalu berjalan menuju kamarnya Tari. "Ehh Mel ada apa nih tumben kesini tanpa ngasih kabar dulu." Ucap Tari.
— Novo capítulo em breve — Escreva uma avaliação