Genta sudah duduk di kelasnya yaitu XI IPS 3.Ia menatap ponsel nya nya penuh harap. Berharap bahwa ada seseorang yang memberinya kabar, namun hasilnya nihil karena ia baru sadar kalau ia jomblo, lah?
Genta menyimpan ponsel nya lalu melipat kedua tangannya di atas meja dan menundukkan kepalanya sejenak.
Beberapa menit kemudian, ia terkejut dengan gebrakan meja yang sangat keras. Genta pun menoleh dengan tatapan kesal, Ternyata orang yang mengebrak meja nya adalah sahabatnya, Luna.
"Sumpah gue kaget banget lah" Genta meraba dadanya yang berdegup kencang karena kaget.
"Hehe maaf" ucap luna terkekeh
"Apa sih pagi - pagi udah kegirangan begitu?" Tanya Genta malas.
"Masuk basket yukkk"
"Idih, males ah capek" jawab Genta lalu menundukkan kembali wajahnya.
"Ayo dong ta plisss gue pengen tinggi biar bisa masuk Akpol" Luna menggoyang goyangkan tubuh Genta, memohon.
"Yaudah lah serah lo" Jawab Genta tanpa menoleh sedikitpun.
"Yeeee love you banget deh sama lo" ucap Luna sambil memeluk Genta lalu pergi meninggalkan Genta
"ntar pulang sekolah latihan ya" sambungnya lagi.
Tidak ada respon apapun dari Genta, mungkin mood nya sedang buruk hari ini.
***
Bel pulang sekolah berbunyi, di lapangan basket ada Luna dan Genta yang sudah memakai baju olahraga sekolah, di sana sudah banyak juga anak basket yang lainnya. Tidak ada satupun yang Genta kenal, karena memang dari kelas 10 ia adalah anak yang introvert.
"Ga jadi yu, bopung gue" Genta tersipu malu
"Ih apaan sih, udah ilangin aja introvert lo itu" ketus Luna.
Genta menghela nafas kasar dan masih terdiam di tempatnya, tiba - tiba ada seorang perempuan yang menghampiri mereka berdua.
"Hai kalian anggota baru ya?" Tanya perempuan itu, Genta dan Luna pun mengangguk pelan.
"Kenalin nama gue Mira" perempuan itu mengulurkan tangannya tanda ia memperkenalkan diri.
"Hai gue Luna dan ini temen gue Genta" Luna membalas uluran tangan Mira. Mereka pun saling mengenal dan memulai latihan, Luna dan Genta pun diperkenalkan kepada anggota yang lain. Semua anak basket sangat baik dan friendly.
Latihan pun dimulai, Luna dan Genta masih di ajarkan teknik - teknik dasar permainan bola basket seperti passing. Setelah 1 jam berlatih semua anggota pun duduk di pinggir lapangan dengan semua botol minum di tangannya.
"Cowok jangan langsung pulang, game dulu sana" suruh pelatih.
Semua laki - laki pun mengangguk dan mulai membagi tim untuk memulai permainan. Mata Luna tertuju pada seorang laki - laki yang memakai Jersey Nomor 2.
"ANJIR" ucap Luna sambil memukul bahu Genta "Apaan sih ahhhhh" Genta menepis tangan Luna dengan kasar
"Ganteng banget ih liat gera liat, itu yang Jersey nya No 2 ganteng banget ta, namanya siapa tuh
“ath..thaa"
"Atha halilintar?" Potong Genta
"Bukan geblek" Luna kembali memukul Genta, Genta pun hanya pasrah.
"Ohhh ATHALA" teriak Luna membuat semua orang di pinggirnya menoleh.
"Eh bangsat malu maluin" Genta cepat menutup mulut Luna yang lemes itu.
"Ada apa sama Athala?" Tanya Mira tiba - tiba
"Dia ganteng aih" ucap Luna kegirangan. Mira hanya tertawa kecil dan melanjutkan obrolan nya dengan Luna perihal Athala.
Sementara itu Mata genta terfokus kepada permainan di lapang. Bukan karena terpesona tetapi tidak ada hal lain yang dapat ia lakukan. Dia hanya ingin pulang dan merebahkan tubuhnya yang mulai pegal pegal karena sudah lama tidak olahraga berat.
Dengan pikiran kosong Genta terus memperhatikan setiap permainan, Luna pun kembali menghampiri Genta.
"Ta lo tau ga? Athala itu anak kelas 12, kakel kita ihhh cool banget ga si" cerocos Luna.
Genta hanya memperhatikan setiap perkataan Luna dengan wajah yang lesu.
"Gue harus tanyain sama mamah, apakah Athala cowok baik atau bukan. Secara kan mamah gue bisa liat kepribadian seseorang lewat foto doang" ucap Luna sambil tersenyum senyum
"Serah ahh" ucap Genta malas.
Jam menunjukkan pukul 17.15 WIB, semua anggota membereskan barang barangnya dan bergegas pulang. Hati Genta sangat senang karena akhirnya ia pulang dan bisa merebahkan tubuhnya itu.
Genta melihat semua nya berinteraksi dengan baik, tidak seperti dirinya yang sedari tadi hanya diam saja, mungkin karena ia baru masuk. Ia menoleh ke arah anak laki laki, mereka sangat asik bercanda. Ia melihat Athala yang begitu santai dan terlihat sangat friendly dengan yang lainnya termasuk dengan anggota perempuan.
Genta kembali membuang pandangannya, ia masih enggan beranjak dari tempat itu. Bukan karena betah, namun ia menunggu sahabatnya yang masih berbincang dengan Mira perihal Athala. Padahal Genta sudah memasang wajah cemberut namun Luna tidak menghiraukan nya.
"Lo ikutan basket?" Tanya seorang laki - laki yang membuat Genta menoleh cepat.
Genta masih meneliti wajah dari laki - laki itu, sampai akhirnya ia terheran heran kenapa laki - laki itu berada disini.
"Eh lo?" Genta terheran - heran melihat laki - laki itu.