Selama berhari-hari Rissa diam terus di kasurnya, tidak boleh turun sama sekali. Para pelayan yang tidak Rissa ketahui namanya selalu sigap membantunya. Para pelayan itu berbeda-beda, setiap kali selalu berganti orang. Tapi ada satu yang paling ramah dan Rissa dengan senang hati mengajaknya mengobrol.
"Hai, Wita," sapa Rissa.
"Halo, Kak," jawab Wita dengan senyum yang ramah. Ia mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, sama seperti pelayan yang lain.
Wita bertubuh kurus dan mungil. Tingginya paling hanya sebahu Rissa. Meskipun begitu kerjanya sangat gesit dan rapih. Rambutnya digelung dengan cepol yang ketat. Dahinya ditutupi poni yang tipis-tipis, sungguh manis sekali. Parasnya lumayan cantik. Kalau Wita tersenyum gingsulnya terlihat. Usianya mungkin sekitar awal dua puluhan atau jangan-jangan Wita masih tujuh belas tahun, Rissa tidak dapat memastikannya.