Makan siang datang. Charlos langsung mengambil alih. Ia membuka plastik pembungkusnya dan mengambil sendok. "Biar aku suapi ya."
"Aku bisa makan sendiri," ujar Rissa.
Charlos menyipitkan matanya. "Ayolah. Kapan lagi aku bisa menyuapimu makan? Kamu harus mau ya."
Rissa tersenyum simpul. Charlos menekan tombol di remot. Kasur perlahan naik sehingga posisi Rissa berubah menjadi duduk. Charlos duduk di sebelah Rissa. Ia menyendok ayam cincang bumbu kecap, lalu bubur. Ia menyodorkannya pada Rissa. Tapi tangannya terlalu cepat sehingga sendok itu menabrak gigi Rissa.
"Aw! Sakit, Charlos…"
Charlos tertawa. "Maaf. Maaf."
Rissa menutup mulutnya dengan tangan, lalu ia menggeleng.
"Sakit tidak?"
"Sakit tau!" seru Rissa suaranya terbekam tangannya sendiri.
Tawa Charlos semakin keras. Sendok bergoyang-goyang dan kemudian buburnya tumpah mengenai paha Rissa.
"Charlos! Panas!"