"Halo, Mas Adam," sapa Pak Danang. "Kenalkan, Mas. Ini Mbak Rissa."
"Hai," sapa Mas Adam, lalu Rissa bersalaman dengannya.
"Ayo masuk dulu ke dalam," ajak Jelita.
Rissa dan Pak Danang masuk ke dalam. Ternyata ruangan itu cukup panjang dan luas. Rissa dipersilakan untuk duduk di sebuah kursi. Pak Danang duduk di sebelahnya seperti seorang ayah yang mengantarkan anaknya untuk mendaftar sekolah.
"Bagaimana?" tanya Adam yang baru saja duduk berhadapan dengan mereka.
"Jadi begini, Mas. Mbak Rissa ini mau melamar menjadi penyanyi di band ini," kata Pak Danang.
"Oh begitu ya. Boleh boleh," kata Adam.
"Aku di sini hanya sebagi perantara saja. Untuk selanjutnya silakan dibicarakan langsung bersama Mbak Rissa. Aku pamit dulu, ya." Pak Danang bangkit berdiri. Rissa pun ikut berdiri.
"Terima kasih ya, Pak Danang," ucap Rissa sambil mengangguk tersenyum.