Gladys melebarkan matanya, lalu mengerjap sambil menurunkan pandangannya. "Maafkan aku, Charlos. Selama ini aku telah bersikap kasar padamu. Kamu pasti sangat membenciku."
"Aku tidak membencimu," sergah Charlos. Mungkin ia pernah membenci Gladys sedikit. Berbohong sedikit mungkin tidak apa-apa.
"Benarkah?" Gladys mendongak.
Charlos mengangguk. Gladys tersenyum samar. "Terima kasih."
"Tidak perlu berterima kasih." Charlos menggeleng sambil menegakkan tubuhnya.
"Wanita itu pasti beruntung sekali," ujar Gladys. Charlos terdiam. Ia mengira-ngira, siapa wanita yang Gladys maksud. "Selama ini aku tidak pernah merasa ditolak seperti ini. Orang tuaku marah-marah padaku. Hubunganku dengan Gavin tidak seperti adik kakak kembar lainnya. Larry meninggalkanku. Lalu kamu menolakku juga. Semua orang membenciku."
"Tidak juga." Charlos membantah. "Kamu tidak tahu kalau ibuku sangat menyukaimu."
"Oh ya?" tanya Gladys lemas. Suaranya tidak terdengar bersemangat.