"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Charlos sambil menyipitkan matanya.
"Mengapa setiap kali bertemu denganku, kamu selalu saja bersikap dingin?" protes Gladys sambil menyilangkan kakinya sehingga membuat paha dalamnya semakin tersingkap.
Charlos mendesah. "Maafkan aku."
Gladys mendengus mengejek. "Jadi sekarang kamu bilang maaf. Memangnya tidak bisa kamu manis sedikit padaku?"
"Gladys, aku lelah sekali. Kalau tidak ada hal lain yang ingin kamu sampaikan sebaiknya aku pulang saja sekarang."
Charlos hendak beranjak dari sana, tapi Gladys menarik tangannya.
"Tunggu dulu!" seru Gladys. "Jangan pergi sebelum aku yang mengizinkan."
Charlos menyeringai. Memangnya dia siapa? Seenaknya saja memerintah Charlos. Wanita ini benar-benar menyebalkan. Charlos bersedekap, menyandarkan punggunya di sofa. Matanya menatap lurus ke depan.
"Untuk ke sekian kalinya aku bertanya, apa maumu? Apa yang kamu inginkan?" tanya Charlos dengan sikap sedingin es.