"Kalung itu dari siapa? Aku belum pernah lihat kalung itu sebelumnya."
"Ini?" Rissa menurunkan kemejanya sambil menarik liontinnya, payudaranya jadi terpampang jelas lagi. Seharusnya Charlos menahan pertanyaan itu sampai Rissa benar-benar selesai berpakaian. Sepertinya Rissa menyadarinya, kemudian ia menarik lagi kemejanya hingga menutupi lehernya.
"Ini dari ayah tiriku. Dia memberiku kalung ini waktu natal pertamaku di Batam."
"Oh." Charlos mengangguk sambil lalu.
Rissa menarik bra-nya lalu memasangnya di hadapan Charlos. Rasanya gairahnya agak terusik kembali menyaksikan apa yang Rissa lakukan. Charlos berbalik badan, tidak ingin melihat betapa seksinya Rissa saat mengaitkan bra-nya.
Badannya agak panas dan berkeringat. Beruntung ia memiliki kaos turtle neck dengan bahan yang sangat nyaman, sehingga tidak membuat tubuhnya kegerahan. Oh saat ini ia memang masih gerah oleh gairah.
Sebuah tangan perlahan menyentuh bekas luka tembakan di pinggangnya. Charlos mengejang.
Hai my readers!
Jangan lupa tekan tombol power stone-nya.
Makasih. Gbu all.