.
.
.
"Layaknya musim gugur, kepercayaan,Cinta, kebahagiaan. Telah gugur bersamamu yang telah membawa kenangan terindah yang membelenggu jiwa"
.
.
-NEVER AGAIN-
.
.
Tak terpikir sekalipun di hidup Youra, bahwa semua yang ia impikan, semudah itu akan hangus didepan mata. Ia terlalu naif saat itu. Berfikir ini hanya akan terjadi sebentar saja, hanya sebentar, seperti biasanya. Mungkin mereka akan kembali memeluk dan bersenda gurau setelah perdebatan yang menggores luka.
Youra terlalu naif, terlalu bersih dan kecil, ia pikir mereka hanya terbawa emosi dan pergi, ia pikir ini semua hanya sementara. Tak terpikir pun kata-kata itu akan keluar dari mulut busuk mereka, menghancurkan perasaan Youra kecil.
Menghancurkan masa depan Youra, membawa kata-kata suram bagi Youra, penderitaan nya dimulai. Tak ada lagi senyum manis dari bibir nya, hanya mata kecil yang selalu berembun, menahan tiap tetes liquid bening yang memaksa melesak keluar.
Youra selalu kalah, ia kalah, liquid itu terus keluar, bayangan itu selalu menghantui dirinya, percuma ia hidup, Ini sama saja menghancurkan apa yang ia mimpikan.
'Kejarlah mimpimu princess, kami selalu mendukungmu dari belakang. Menjadi penopang dirimu, menjadi tiang kehidupanmu, dan menjadi sayap untuk mu agar kau bisa terbang tinggi.' bisikan itu kembali terdengar.
"BOHONGGG!!!, MEREKA BERBOHONG hiks.. hiks..KALIAN MEMATAHKAN SAYAP KU!, MENGHANCURKAN TIANG KEHIDUPANKU! MENYURAMKAN MASA DEPANKU! KALIAN BERBOHONGG!!!!!" Teriakan frustasi Youra, hanya tertahan sebatas isakan bibir yang menyayat hati.
Ia tak mampu, Youra tak mampu mengeluarkannya, membiarkan itu memendam dan mengendap di sebagian sisi hati kecil nya, membekukan sebagian besar hati suci nya.
Kata-kata yang selalu menjadi pembakar semangatnya, membuatnya terus terbayang akan sakit nya pengkhianatan akan mereka, terlalu banyak goresan, tidak. Tolong, ini sangat sakit..
.
.
-----------
Warn : flashback.
"Sayangnya mama pintar sekali?, Ini anak siapa hum??" Wanita itu mengusel manja pada pipi kemerahan sang anak, mengungkapkan betapa bangganya ia ketika mendapatkan angka yang memuaskan pada secarik kertas yang bernama 'raport'.
Youra kecil terkikik lucu, ia bahagia, senyuman manis khas anak-anak terpampang jelas pada bibirnya, menghantarkan kebahagiaan pada setiap mata orang yang memandang.
"Youra mau apa?,mama belikan ya?, Apa kita mau ketemu papa dulu hum?, Duhh mama masih senang kamu bisa dapat memenuhi target" ciuman kupu-kupu Youra dapatkan dari sang mama.
Wanita itu menggenggam tangan Youra kecil,dan mengajaknya menuju suatu tempat, ahh.. genggaman ini, sangat hangat dan pas, ia merasakan suatu lingkup kasih sayang yang tak kasat mata dari sang wanita, sungguh ia sangat merindukan genggaman ini..
.
.
.
.
"Wahhh pintar nya anak papa??"
"Anak siapa ini hum??, Mau apa ? Papa belikan ya?" Suara Husky mengalun merdu dari sang pria yang tengah membumbui kecupan kupu-kupu pada Youra.
Menandakan seberapa bangga ia pada sang anak, ciuman berlanjut dari kening,mata,hidung kecilnya dan bibir Cherry sang Youra kecil, sangat hangat, merambat dari dagu sampai ke leher, yang membuat Youra kecil terkikik lucu.
"Yora tak mau apa-apa papa.., Yora hanya tak mau selalu mendengar suara benda pecah.... Dan.. suara m-monster hiks.. papaa.." isakan Youra kecil terdengar.
Membuat sepasang orang tua itu saling menatap, mereka mengerti. Sangat mengerti apa yang dimaksud oleh anaknya.
Pandangan Youra kecil mengabur, mata kecil nya hanya mampu menangkap sang papa dan mama yang masih saling bersitatap. Pandangan mata kecil itu mengabur.. terus mengabur sampai ia hanya melihat kegelapan.
"Papa... Mama.."
.
.
.
"yoonie pintar sekali, ayo sini jalan ke mama sayangg"
.
.
.
"Aduhh pintar nya?? Sudah bisa bilang mama ya?!"
.
.
.
"Yoonie ku sakit yeobo, apa yang harus kita lakukan?"
.
.
.
"PERUSAHAAN KU MULAI BANGKRUT, DAN INI KARENA DIRIMU!"
.
.
.
"besok kita piknik ya?"
"Tanpa papa mama??"
"Ya.. tanpa papa"
.
.
.
"BRENGSEK, JANGAN MENUDUHKU YANG TIDAK TIDAK!"
.
.
.
"JAUHI PEREMPUAN ITU!"
.
.
.
"Hiks.. semua baik-baik saja yonie sayang,ini hanya sebentar hiks"
.
.
.
Brakk
Prangg
"KAU MENGKHIANATIKU PARK SE-JONG!"
.
.
.
"tidak.. ini tidak seperti yang kau pikirkan.."
.
.
.
"JAUHI ANAK KU!, JANGAN MENYENTUHNYA"
.
.
.
Plakk!
"WANITA TAK TAHU DIRI!"
.
.
.
"maafkan aku sayang.."
.
.
.
"AKU TAK SUDI MENAMPUNG BAYI ITU"
.
.
.
"Kita berpisah, aku pergi. Selamat tinggal"
.
.
.
"Tidak.. MAMA !! PAPAAA!!"
.
.
.
------------------
"MAMA !! PAPA!!!" Teriakan Youra memenuhi kamar, nafas nya memburu. Keringat membanjiri pelipisnya, lagi-lagi kejadian itu. Salah satu penghancur hidupnya.
Youra memegangi kepala nya yang sakit, terbangun dan terduduk secara spontan membuat tubuh lemah nya menjadi bertambah sakit.
"Hahh.. ahh.. sakit, sialan! Menghilanglah dari kepalaku!!" Youra memukul-mukul kepalanya , berharap semua kejadian itu menghilang tak berbekas.
Kejadian yang membuat senyum nya terenggut, jiwa nya berguncang, total lupa pada satu kalimat yang bernama kebahagiaan.
Semuanya lepas, dua sayap nya menghilang, ia tak akan bisa terbang hanya karena satu sayap. Tidak, mereka menghancurkan mimpi-mimpinya, menciptakan suatu penjaga gelap yang selalu mengikutinya.
Bayangan itu selalu mengganggunya, ya. The shadow like him.
"H-hiks.. ARRGHHHHHH"
Tubuh Youra bergetar,sesaat setelahnya, Bertepatan dengan air mata yang mendesak keluar dan suara isakan yang nyaring terdengar. Rasa sesak semakin mencekik kala mengingat segala kejadian itu.
Tangis yang begitu memilukan,menggema dalam keheningan ruangan. Bagaimana ketika Youra meraung begitu kerasnya, melepaskan segala kesakitan yang menekan rongga dada. Manakala jemari lentik itu memukul dadanya teramat sangat, sebab nyeri yang menekan dada.
Teramat sakit,sebab nyeri menelusup dijantungnya, menghantarkan glenyar menyakitkan yang tak mampu lagi dijabarkan.
"Akhh..hhhahh... Hiks..hikss"
Keringat mengalir di pelipis Youra, teramat menyedihkan dan menyayat hati, penampilan Youra tak dapat lagi dikatakan normal. Dengan segala tangis dan sakit ia tumpahkan.
Bahkan ketika Youra terbatuk hingga kesulitan bernafas,ia masih dibelenggu luka yang menyesakkan,penyesalan,amarah,dan rasa bersalah ia tuangkan dalam tangisan. Terlalu banyak yang ia rasakan, kilasan masa lalu terus berputar diotaknya,bagai kaset rusak yang terus memutar ulang memori yang berisi rasa bersalah.
Youra terengah, rasanya berpuluh menyakitkan ketika bersinggungan dengan udara, rongga dadanya sakit. Ingin hati berteriak memanggil sang mama, ingin hati mendapatkan lingkup keamanan dari sang papa, menyisakan rindu melesak jiwa.
"Uhukk...uhukk...hh..hh...m-ma...hh..pa.."
Cengkraman pada kain didadanya semakin menguat,nyaris saja Youra menghantamkan buku jarinya yang mengepal kuat didadanya,sekedar mengurangi rasa sakit. Menjadikanya merosot dan mendekat pada dinding yang dingin, kembali menangisi kenangan yang mengusik hati.
.
.
.
.
.
.
"H-hiks.. hiks.. ini semua karena ku kan??"
Isakan kecil dihasilkan oleh bibir kecil itu, seorang laki-laki yang menyaksikan, betapa hancurnya Youra. Sang kakak, ia berasumsi semua ini karena dirinya. Pintu Youra ia biarkan terbuka sedikit.
Jihoon merosot pada dinding kamar, sama-sama menangisi takdir yang tergores, benang merah telah terjalin. Nasib dan takdir yang ia alami dan Youra, sama-sama menyakitkan dan suram.
Air mata kedua anak itu sama-sama melesak, sama-sama menyalahkan diri. Dan berusaha menangis tanpa suara, tangis memilukan yang tertahan, suara batuk Youra terdengar dari dalam, menambah isakan sang adik yang dirundung rasa bersalah.
Jihoon mendekap mulutnya, dan berlalu dari kamar Youra, susunan puzle kehidupan ini mulai satu persatu terkuak, ia dan Youra hanya korban.
Ia hanya ingin Youra bahagia, meskipun seberapa besar luka yang ia alami,ia berasumsi. Bahwa Youra lah yang lebih berhak mendapatkan kebahagiaan.
Ia hanya mempunyai satu alasan, .....karena mereka bersaudara....
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~
#alv