"Aksa, kamu mau bawa aku kemana?"
"Pulang" jawab Aksa singkat.
Irona merasa heran dengan perubahan sikap Aksa. Padahal tadi, laki-laki itu bersikap sangat manis padanya.
"Sa, kamu kenapa, sih?"
"Nggak. Emang aku kenapa?"
"Kok kamu beda? Jadi dingin kayak gini. Padahal tadi kamu manis banget sama aku"
"Kamu pikir aja sendiri"
Irona menghela napasnya secara kasar. Padahal Irona hanya menolak untuk dicium pipinya oleh Aksa di depan Dio dan Clara, tapi laki-laki itu justru mendiami dirinya.
"Kamu marah? Karena aku nggak mau dicium?"
"...."
"Harusnya kamu ngerti, Sa. Aku malu kalo dicium di depan umum"
"...."
"Sa, ayolah. Jangan kayak anak kecil gini"
Irona menyerah. Ia malas. Sangat malas. Mengajak Aksa berbicara di saat seperti ini rupanya menjadi kesalahan terbesar untuk Irona.
Tidak. Dia tidak boleh meminta maaf pada Aksa. Di dunia ini, tidak ada wanita yang salah karena hal apapun.