Fahri duduk di bangku taman madrasah sambil membaca buku kesukaannya sedangkan disampingnya tergeletak laptop yang selalu Ia bawa kemanapun Ia pergi. Hidup seorang Fahri tak jauh dari ketiga saudaranya, buku-buku dan laptop. Tak ada hal menarik lain baginya kecuali tiga hal itu.
Anisa yang melihat Fahri duduk di taman Madrasah ingin mendekat namun hatinya ragu. Tapi rasa yang ada dalam hatinya tak mungkin Ia abaikan begitu saja tanpa adanya perjuangan. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan sedikit membuang rasa malunya Anisa mendekati Fahri yang sibuk dengan bacaannya.
"Assalamualaikum." Sapa Anisa pada Fahri dengan jarak yang tak terlalu dekat.
Fahri mendongak lalu menjawab salam dari Anisa, "Waalaikumsalam,__ Eh Anisa, silahkan duduk." Ucap Fahri. Anisa lalu duduk didepan Fahri dengan pembatas jalan setapak.
"Ada apa nisa?" Tanya Fahri polos sepolos-polosnya bahkan dia tak tahu jika saat ini jantung Anisa berdetak tak karuan.