"L!" seru Tika tepat di belakang satu orang misterius itu yang baru saja keluar dari ruangan Ray dan keluar dengan cepat. "Apa lo pencuri?" tsnya Tika dengan wajah mendatar.
"Apa Fiko belum membeeitahu lo?" tanya L tersebut dengan suara sedikit paru karena menggunkan masker dan penutup wajahnya. "Lo pikir gue akan percaya gitu aja? Gue tahu benar Ray baru aja pergi sebelum lo datang," jelas Tika menatap punggu orabg itu dengan mata nyalang.
"Gue kaki kirinya," Tika memutar bola matanya malas. "Lo pikir gue akan langsung mempercayainya dan perduli begitu aja?" L menghela nafasnya berat, dia tidak banyak bicara dan kembali melanjutkan gerakan tangan dan kakinya untuk tidak melukai siapapun di sini.
"Menjauhlah, gue enggak akan bisa membunuh gadis manja, kecil dan pemula seperti lo," usir L yang berhenti tidak mengatakan banyak hal karenanya.