"Dan beberapa kertas," Sadewa menghela nafasnya berat saat Lika terus memberinya pekerjaan yang sangat banyak hanya untuk membantunya berbelanja.
Tapi jika bisa diperjelas kalau sebenarnya sejak tadi Lika hanya akan banyak bicara dan menunjuk apa yang dia inginkan saja sejak tadi tanpa mengatakan apapun. Sadewa hanya bisa menghela nafasnya berat dan menurut.
"Ada lagi? Lo menyusahkan gue banget si, apakah enggak bisa satu kali aja lo jangan merepotkan gue," kesal Sadewa namun tidak membuat Lika sedikit pun merasa kesal.
"Kenapa? Memang aku hanya meminta tolong, dan kenapa kamu marah," balas Lika dengan suara lembut miliknya sama sekali tidak meninggikan dan melakukan apapun yang lebih jelas dari itu.
"Cepatlah, sebenarnya aku sibuk. Dan kamu membuat Wiga harus mengerjakan pekerjaanku tanpa banyak bicara karena ini," Lika mengangkat bahunya sama sekali tidak tidak masalah.