"Darimana lo?" tanya Wiga menunggu Sadewa pulang di kamar kakaknya. Dia duduk di sofa dan langsung berdiri saat melihat Sadewa membuka pintu kamarnya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Sadewa cukup terkejut saat melihat Wiga ada di kamarnya, Wiga menggelengkan kepalanya.
"Lo darimana? Apa perpustakaan buka sampai hampir jam duabelas malam?" Sadewa mengkerutkan alisnya bingung. Dia menunjukan buku ditangannya. "Gue beli buku," ucap Sadewa menujukannya.
"Gue nunggu lo hampir dua jam," Sadewa melempar bukunya pada meja belajarnya. "Ada apa lo nunggu gue sampai dua jam?" Wiga menggelengkan kepalanya. "Yang gue lihat lo ke Caffe sama cewek, siapa dia?" Gerakan Sadewa terhenti merapikan buku mata kuliah untuk besok.
Waaa, semua kakak baik sama kasaf. Terimakasih banyak PS sama Collnya dari kakak-kakak. Mungkin kasaf berpikir kalau menulis konsisten itu semudah seperti kasaf menulis biasanya. Ternyata menulis konsisten sesulit kasaf meluangkan banyak waktu dari real life kasaf, kak. Tolong hargai hasil dari kasaf meluangkan waktu dengan sesuatu yang berharga kak. hehe.