=Author Pov=
Langkah kaki mantap seorang pria tua menuju perkebunan dengan diiringi senyum yang merekah. Sesekali dia menyapa tetangga yang telah tiba terlebih dulu di kebun mereka. Sudah cukup lama, pak tua itu tidak nampak seceria ini.
"Pagi pak Bano, anda terlihat segar hari ini!" sapa seorang warga yang memiliki kebun di samping miliknya.
"Pagi pak Tardo. Yahh kurasa matahari pagi ini tidak terhalang awan mendung," sahutnya.
Seorang pemuda bernama Sani telah berada di kebun dan memakai topi bundarnya. Dia sedang menyantap sepotong roti untuk sarapan.
"Hay Nak, kamu beluk sarapan?" sapa pak Bano yang meletakkan bekalnya di dekat tempat duduk Sani.
"Iya, Pak. Ibuku sibuk mengurus adik bayiku sementara ayah telah berangkat ke pasar sebelum fajar. Aku cukup kerepotan dengan adikku yang kedua," jawabnya di sela dia mengunyah
Pak Bano tertawa kecil. "Begitulah jika kamu menjadi anak tertua dengan adik yang usianya berdekatan," sahut pak Bano.