Jam sudah menunjukkan pukul 11 pagi waktu setempat. Lisa langsung merebahkan tubuhnya yang masih lemas itu di atas kasur setibanya mereka di hotel. Sudah lewat sehari tetapi rasa kantuk dan pegal Lisa akibat penerbangan jarak jauh masih melekat pada dirinya.
Setelah semalam menghabiskan waktu di hunian Petersson, bertemu dengan nenek Oscar; Brigitta yang masih tampak segar dan berjiwa muda, berbincang panjang lebar soal hidup dan masa depan, kecemasan Lisa yang sempat menggelayuti hatinya berangsur pudar. Ada banyak dukungan bagi Lisa untuk tidak perlu takut berhadapan dengan Greta yang membencinya. Terlebih dukungan itu tidak hanya datang dari Oscar melainkan dari Brigitta nenek Oscar juga pasti dari Peter ayah Oscar.
Langit di luar jendela masih tampak mendung sekalipun jarum jam menunjuk tepat di angka 12. Menatap kelam kelabu langit siang di Stockholm yang pendiam itu membuat Lisa semakin tidak bersemangat untuk beraktivitas sebelum ia dan Oscar kembali ke Indonesia besok.