Melihat ekspresi Oscar yang tampak marah dan mengerikan membuat bibir Clara terkunci seolah pria itu berhasil membungkamnya hanya dengan kekuatan tatapan saja. Clara tidak berani melawan pria yang berdiri tegak dan marah di depannya itu. Clara meringkuk di tempatnya sambil mengusap lengannya yang lebam.
"Jika begitu.. " ucap Clara lirih dan gugup. Suaranya terbata - bata. "Jika memang kamu mencintai William, seharusnya kamu memaafkan kesalahanku. Aku akui aku memang salah tetapi ini sebuah ketidaksengajaan! Aku memang lengah, tetapi bukan berarti aku tidak memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki bukan?"
Oscar tidak menggubris perkataan Clara. Menurutnya, semua perkataan Clara dari awal ia bertemu hingga detik ini semuanya adalah dusta belaka. Jika bukan karena urusan pribadi, ia tidak akan memberikan kesempatan bagi Clara untuk masuk ke dalam hidupnya lagi.