Gabby memberhentikan taksi di depan perumahannya dan menyuruh sopir taksi itu untuk cepat-cepat mengantarnya ke karaoke di tengah kota.
Dari depan saja tempat karaoke itu terlihat mewah dan harga sewa per kamarnya bisa dibilang 2 juta per jam. Di depan pintu masuk terdapat 2 penjaga bertubuh kekar, lengan mereka dipenuhi tato dan mereka mengenakan pakaian hitam dari atas sampai bawah.
Lampu yang terdapat di tempat antrian mengeluarkan sinar yang dapat membuat mata kunang-kunang. Meskipun pintu masuk tertutup, suara keramaian, gelak tawa dan musik terdengar keras.
Gabby menoleh ke kiri dan ke kanan, melihat toko baju terdekat, dan langsung melangkahkan kakinya ke sana.
"Selamat sore, kak," Sapa petugas perempuan yang membukakan Gabby pintu, "Ada yang bisa saya bantu?"